Jakarta, Ahad.co.id – Pengamat Intelijen Independen, Jaka Setiawan mengatakan tanda pagar #JanganSuriahkanIndonesia tidak strategis dan tidak ada manfaatnya buat bangsa.
“Rakyat sudah cerdaslah, mereka butuh ekonomi yang lebih baik. bahan pokok murah, petani ingin hasil panennya baik dan dinikmati bukan import, nelayan juga ingin sejahtera, buruh ingin pendapatan yg layak,” katanya kepada ahad.co.id, di Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Menurut Jaka, banyak isu-isu strategis yang luput dari diskusi publik. Justru belakangan publik disuguhi hal-hal tidak bermanfaat. Ia menambahkan, dapur media masa seharusnya menyajikan berita-berita yang sehat, publik juga punya peran memilih bahan pikiran yang sehat dari wacana-wacana yang muncul.
“Sehingga, apa yang ada di wacana publik ini bisa lebih sehat dan bermanfaat unt bangsa,”jelas Alumni Kajian Stratejik Intelijen UI itu.
Jaka menuding hastag itu lahir dari kemiskinan narasi, sehingga sengaja menyuguhkan hal-hal yang tidak penting untuk mengalihkan isu di ruang-ruang publik.
“Abaikan hastag ‘Nirfaedah’, rakyat butuh ekonomi yang sehat,”tandas Ketua Divisi Kebijakan Publik Pushami itu.
Bilal