Jakarta, AHAD.CO.ID- Foto seorang hijabers Nigeria yang mengenakan jilbab hitam dan rambut palsu warna putih baru-baru ini menyebar di media sosial. Bukan karena penampilannya yang unik melainkan ada kisah di balik foto tersebut.
Hijabers itu diketahui bernama Amasa Firdaus Abdulsalam. Ia banyak diperbincangkan di media sosial karena berani bersikap tegas saat mempertahankan jilbabnya. Amasa diminta melepaskan jilbab jika ia ingin mengikuti Call to Bar atau upacara kelulusan untuk mahasiswi hukum.
Jika Amasa menolak lepas jilbab, ia tak diizinkan untuk mengikuti upacara tersebut di International Conference Centre. Meski diancam demikian, mahasiswi Ilorin University itu tetap menolak lepas jilbab dan ingin mengikuti Call to Bar dengan tambahan rambut palsu di atas kerudung hitamnya.
Call to Bar adalah momen resmi di mana seseorang dilantik menjadi penegak hukum dan memperoleh lisensi untuk mempraktekkan hukum di masyarakat. Karena menolak lepas jilbab, Amasa baru akan mengikuti prosesi tersebut tahun depan dengan syarat ia harus mengikuti peraturan yakni tak memakai kerudung.
Tak terima dengan ketidakadilan ini, Amasa mengajukan hukum atas pelanggaran terhadap hak kebebasan beragama sebagaimana dilindungi oleh pasal 38 dalam Konstitusi 1999. Kasus Amasa kemudian viral di media sosial hingga muncul hashtag #Justicefor Firdaus.
Salah seorang netizen mengatakan ini tidak adil hanya karena pakaian Amasa tak bisa mendapatkan haknya seperti mahasiswa lain. Beberapa juga menuturkan hal serupa.
“#JUSTICEFORFIRDAUZ A Muslim lady, Amasa Firdaus, who graduated from Unilorin and NLS Abj campus was barred from entering the ICC for the Call to Bar because she refused to remove her Hijab in defiance to the archaic and repugnant tradition and she wasnt called to Bar either,” kata pengguna Twitter dengan akun @danabdullahi.
“Muslim Barristers in the UK wear their Hijab with or without the wig in Court, without disturbance or victimisation. The UK is the cradle of our legal system and legal ethics. Alas, we interpret our own laws to reflect our bias and intolerance. #JusticeForFirdaus #CallFirdaus,” tambah @hasibsuenu.
“After five years in the university one year in law school, huge amount of money paid for school fees both in the university and law school, this muslim sister was not called to bar simply because she wore a small hijab #JusticeforFirdaus,” ujar @firdaus_balogun.
DAMAR ABDUL HAYY