Jakarta, AHAD.CO.ID- Kongres Ekonomi Umat Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah paripurna diselenggarakan pada 22-24 April 2017 di Hotel Sahid, Jakarta.
Penutupan acara ditutup langsung oleh Wakil Presiden RI H.M. Jusuf Kalla. Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat, M. Azrul Tanjung, M. Si menyatakan, setelah tiga hari umat Islam dari seluruh Indonesia berproses dalam kongres, ada beberapa hal yang dideklarasikan.
Pertama, Menegaskan sistem perekonomian nasional yang adil, merata, dan mandiri dalam mengatasi kesenjangan ekonomi. Kedua, mempercepat redistribusi dan optimalisasi sumberdaya alam secara arif dan keberlanjutan.
“Ketiga memperkuat sumberdaya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi berbasis keunggulan IPTEK, inovasi, dan kewirausahaan,” katanya kepada AHAD.CO.ID, Selasa (25/4).
Keempat lanjut Azrul, menggerakkan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi pelaku usaha utama perekonomian nasional.
“Poin ke lima yaitu pengarusutamaan ekonomi syariah dalam perekonomian nasional, tetap dalam bingkai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Point keenam, yaitu membentuk Komite Nasional Ekonomi Umat untuk mengawal Arus Baru Perekonomian Indonesia,” tegasnya.
Selain melahirkan Deklarasi, Kongres Ekonomi Umat Islam juga memiliki sasaran kajian dan rekomendasi aksi ekonomi umat.
Rekomendasi pertama, adalah Pembagian tugas dalam menghimpun pusat data dan kajian pemberdayaan ekonomi umat.
Rekomendasi kedua adalah distribusi dan kerjasama dalam berbagai kajian pemberdayaan ekonomi umat yang dikaitkan dengan isu-isu perkembangan lingkungan bisnis, baik internal maupun eksternal, nasional, maupun global.
Rekomendasi ketiga adalah tersusunnya rekomendasi langkah aksi ekonomi umat yang dapat dilaksanakan secara sinergis sebagai upaya nyata pemberdayaan ekonomi umat.
Rekomendasi keempat adalah menyepakati penerbitan jurnal/majalah/media online pemberdayaan ekonomi umat di Indonesia.
Rekomendasi kelima, adalah pemberian apresiasi bagi pelaku usaha muslim teladan secara berkala versi majalah/media online pemberdayaan ekonomi umat.
Langkah Aksi Membangun Ekonomi Umat
Sedangkan beberapa langkah aksi kajian dan rekomendasi aksi ekonomi umat, antara lain:
(1) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan perlunya pemerintah menciptakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkeadilan dengan penekanan pada pemerataan ekonomi;
(2) Guna terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, diperlukan konsep Rancangan Undang-undang Sistem Perkonomian Nasional dalam kerangka membangun ekonomi umat.
“Pada akhirnya, Kongres Ekonomi Umat ini ingin mengajak seluruh Umat Islam di Indonesia, agar membangun niat luhur bersama pada tahun 2017, sebagai Tahun Kebangkitan Ekonomi Umat,” tutup Azrul.
Editor: Daniel Amrullah