Beranda Berita MRI Maluku Distribusikan Logistik untuk Pengungsi Korban Gempa

MRI Maluku Distribusikan Logistik untuk Pengungsi Korban Gempa

BERBAGI

Maluku, Ahad.co.id- Lebih dari dua pekan pasca gempa berkekuatan magnitudo 6,8 mengguncang Maluku, kebutuhan logistik para pengungsi masih cukup tinggi. Hal ini mengingat warga yang mengungsi masih enggan kembali ke rumah mereka karena kekhawatiran adanya gempa susulan.

Maka dari itu, untuk memenuhi kebutuhan warga yang masih bertahan di pengungsian, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Maluku membantu Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam menyalurkan bantuan logistik kepada para pengungsi di sejumlah wilayah terdampak gempa Maluku.

Senin (14/10/2019), enam truk bantuan logistik diberangkatkan menuju tiga titik terparah terdampak gempa, yakni Kabupaten Seram Bagian Barat dan Desa Liang dan Pulau Haruku di Kapubaten Maluku Tengah. Bantuan logistik yang diberikan berupa beras, minyak goreng, air mineral, susu, roti, selimut, popok bayi, dan lainnya.

Humas MRI Maluku, Iqbal Kumkelo, mengatakan pihaknya telah menurunkan 24 relawan untuk membantu ACT mendistribusikan bantuan logistik ke beberapa titik.

“Jumlah relawan yang diterjunkan sebanyak 24 orang, terbagi dari beberapa titik, Kabupaten Seram Bagian Barat 5 orang, Desa Liang 15 orang, dan Pulau Haruku 4 orang,� ungkapnya Jumat (18/10/2019).

Iqbal melanjutkan, pemberian bantuan logistik ini tidak terlepas dari tingginya kebutuhan para pengungsi di masa tanggap darurat, BNPB juga menetapkan status tanggap darurat di Provinsi Maluku termasuk kota Ambon diperpanjang hingga Januari 2020.

“Kondisi sudah mulai agak mendingan, tapi masyarakat masih tetap berikhtiar. Apalagi dengan adanya penetapan masa tanggap darurat oleh pemerintah dalam hal ini BNPB hingga 10 Januari 2020,� tuturnya.

Baca juga :   Kabinet Israel: Tidak Ada Negosiasi Kecuali Hamas Melucuti Persenjataannya

Enam truk bantuan logistik tersebut berangkat menuju posko-posko kemanusiaan dan dapur umum ACT yang berada di Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah. Dari sana, bantuan didistribusikan kepada warga yang mengungsi di sejumlah titik pengungsian. Salah satunya adalah Desa Liang di Kabupaten Maluku Tengah. Desa tersebut menampung sekitar 17.000 pengungsi yang mendirikan tenda-tenda pengungsian di perbukitan.

“Posko-posko kemanusiaan ACT menjadi titik utama pendistribusian bantuan. Khusus bantuan bahan pangan, selain diberikan langsung untuk para pengungsi, bantuan tersebut juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur umum ACT yang menyediakan makanan siap santap pengungsi setiap harinya,� imbuh Direktur Program ACT, Wahyu Novyan.

Hingga kini, terdapat enam posko kemanusiaan ACT yang tersebar di Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah. Mereka di antaranya 1 posko induk di Desa Nania; 3 posko wilayah di Suli, Pulau Haruku, dan Seram Bagian Barat; serta 1 posko logistic di Desa Liang dan Seram Bagian Barat. Sementara itu, ada 5 dapur umum yang juga tersebar di Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah.

Selain menopang kebutuhan pangan pengungsi, ACT juga memberikan layanan kesehatan gratis yang beroperasi setiap harinya. Layanan kesehatan gratis ini menjangkau pengungsi-pengungsi di sejumlah wilayah terdampak.

Daniel Amrullah