Yerusalem, AHAD.CO.ID,- Selasa (17/10) Menteri Keamanan Israel mengumumkan bahwa Israel tidak akan bernegosiasi dengan Palestina sampai persenjataan Hamas dilucuti.
Pengumuman ini juga mencantumkan sejumlah kondisi lain sebagai syarat negosiasi dengan pihak Palestina.
“Pemerintah Israel tidak akan bernegosiasi secara politis dengan pemerintah Palestina di mana Hamas, sebuah organisasi teroris yang menyerukan penghancuran Israel, ikut serta di dalamnya”, kata pejabat Kantor Perdana Menteri Israel.
“Hamas harus mengakui Israel sebagai negara Yahudi dan menghentikan terorisme sesuai dengan persyaratan Kuartet, membongkar sayap militernya, membebaskan tentara Israel yang telah ditahan di Gaza, dan memutuskan hubungannya dengan Iran,” katanya.
Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh mengatakan bahwa pengumuman Israel tidak akan mengubah posisi resmi Palestina untuk bergerak maju dalam upaya rekonsiliasi.
“Mengakhiri terbelahnya Palestina dan bergerak maju dengan rekonsiliasi Palestina adalah kepentingan tertinggi Palestina,” demikian pernyataan Abu Rudeineh.
Pada hari Kamis (12/10), Hamas dan Fatah menandatangani sebuah kesepakatan rekonsiliasi penting di Kairo yang bertujuan untuk mengakhiri 10 tahun terbaginya Palestina secara politis.
Tepi Barat dan Jalur Gaza telah terbagi secara politis dan administratif sejak 2007, ketika Hamas merebut kendali jalur Fatah setelah beberapa hari melakukan pertempuran jalanan berdarah.
ANADOLU | HENRY SUNDANY