Medan, ahad.co.id- Ketua Umum LPPDI Thoriquna, Ustaz Budhi Setiawan menjelaskan pentingnya menjaga persatuan dalam gerakan Islam. Salah satu membangun persatuan itu dengan cara membangun silaturahmi antar elemen umat Islam.
Karenanya, kehadiran GNPF Ulama masih diperlukan untuk membangun komunikasi dan persatuan antar ormas dan gerakan Islam. Keberadaan GNPF Ulama menurutnya sangat strategis memperjuangkan agenda sosial dan politik umat di Indonesia.
“GNPF masih dibutuhkan umat, kita harus menjaganya bersama dengan saling menjaga ukhuwwah antar gerakan,” ujarnya saat didaulat jadi pembicara dalam Silaturahmi Nasional GNPF Ulama di Medan, Selasa (2/4/2019)
Untuk itu dia menyarankan agar GNPF-Ulama menjadi mitra strategis pemerintah, karena peran Ulama sebagai penasihat pemerintah harus benar-benar dilaksanakan, agar ulil amri tetap berada dalam kebenaran.
“Umat Islam harus memiliki peran besar di negeri ini, jangan mau terus disisihkan dan berada di pinggiran. Saran ulama harus didengar dan dilaksanakan oleh pemerintah,” tegasnya.
Senada dengannya, Pimpinan DPP FPI Habib Muhsin Alattas mengimbau agar umat Islam selalu memupuk dan meningkatkan persatuan dalam menghadapi berbagai rintangan.
“Kita harus belajar dewasa menyikapi perbedaan perbedaan pendapat, asal bukan perbedaan ushul (prinsip), kita harus lebih tenggang rasa terhadap saudara-saudara kita,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan, apabila umat diberikan kemenangan pada 17 April 2019 mendatang. Bukan berarti tantangan dakwah telah selesai, sebab masih banyak PR umat Islam di Indonesia, salah satunya meningkatkan peran umat Islam dalam kancah politik.
“Tantangan kita belum usai, masih banyak tantangan tantangan lain. Oleh karena itu, kita harus memupuk ukhuwwah Islamiyah,” katanya.
Menurut dia juga, selama ini GNPF-Ulama terbukti berhasil meningkatkan kesadaran politik umat. Umat yang sebelumnya bersikap cuek terhadap politik, menjadi peduli dengan politik.
“Umat Islam punya andil dalam membangun negeri ini. Namun, umat Islam dan bumiputera tersingkir perannya, karena umat Islam tidak memiliki kekuatan politik,” pungkasnya.
Acara Silatnas GNPF Ulama sendiri diikuti oleh 193 orang dari 23 Kabupaten Kota di Sumut, dan dari 4 provinsi diantaranya Aceh, Jakarta, Balikpapan, dan Palu.
Dudy S.Takdir