Beranda Berita Muhammadiyah Minta Tambah Kuota Mahasiswa di Saudi

Muhammadiyah Minta Tambah Kuota Mahasiswa di Saudi

BERBAGI

Jakarta, Ahad.co.id – Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Usamah bin Muhammad Abdullah Al Shuaibi melakukan kunjungan resmi ke Pengurus Pusat Muhammadiyah di Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa Siang, (14/11/2018).

Kunjungan Dubes Saudi diterima secara resmi oleh Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, dan Ketua Bidang Luar Negeri PP Muhammadiyah Muhyidin Junaedi.

Dalam kesempatan itu, Dubes Arab Saudi membahas sejumlah isu terkait hubungan Arab Saudi-Indonesia dan hubungan dengan Muhammadiyah.

Diantaranya adalah permintaan PP Muhammadiyah agar Arab Saudi menambah kouta bagi pelajar Muhammadiyah yang hendak belajar di negeri Dua Tanah Suci itu.

“Kita membahas penambahan kuota mahasiswa Muhammadiyah di Saudi Arabia, nanti kita sampaikan ke pemerintah Arab Saudi,” kata Usamah dalam konferensi Pers di Aula PP Muhammadiyah.

Selain penambahan kuota, PP Muhammadiyah juga meminta Kerajaan Arab Saudi mengirim sejumlah native speaker untuk mengajar bahasa Arab di lembaga-lembaga pendidikan milik persyarikatan.

Baca juga :   Dukung Program Miles of Smiles, Tim KNRP Tembus Jalur Gaza

“Permohonan pengajar bahasa Arab untuk di sejumlah perguruan Muhammadiyah. Nanti juga kita sampaikan ke pemerintah Saudi Arabia,” ujar Usamah.

Menurut Usamah, Muhammadiyah sebagai sebuah lembaga Islam yang paling terkemuka di Indonesia, memiliki perhatian serius terhadap keagamaan, kedokteran, dan kebudayaan, serta memiliki banyak rumah sakit yang penting bagi masyarakat.

“Maka, kunjungan saya hari ini adalah silaturahim dan membahas kerjasama dalam hubungan kebudayaan, keagamaan, dan hubungan dengan Muhammadiyah,” jelasnya.

Usamah juga sempat menjelaskan tentang kabar pelarangan jamaah haji Palestina, ia menegaskan kabar itu bohong. Lebih dari itu, Usamah menceritakan upaya peningkatan hubungan antara Saudi dan Indonesia, termasuk dalam segi peningkatan volume perdagangan, dan pemulihan gempa di Lombok.

Bilal