Lombok Utara, Ahad.co.id– Suasana pada Jumat (17/8) pagi di Posko Kemanusiaan ACT yang berlokasi di Dusun Tanak Song, Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara tampak ramai. Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) turut menghadirkan momen perayaan hari kemerdekaan Indonesia di Lombok.
Upacara 17 Agustus diselenggarakan, dengan merangkul anak-anak di kamp pengungsian Dusun Tanak Song. Selain upacara, relawan ACT mengajak para pengungsi anak untuk mengikuti permainan khas perayaan HUT RI dan bernyanyi.
Puluhan anak berbaris rapi sambil bercanda ria di tengah tanah lapang. Mereka bersiap mengikuti upacara peringatan HUT ke-73 RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Upacara dipandu oleh Tim Relawan Trauma Healing ACT yang beranggotakan 6 orang relawan.
Anak-anak di kamp pengungsian tersebut terlihat bersemangat menyemarakkan hari kemerdekaan Indonesia. Keceriaan itu berpendar, meskipun perayaan tujuh belasan ini dilakukan di antara puing-puing rumah mereka yang hancur.
“Walaupun kita habis dilanda musibah, kita harus tetap bersyukur pada Allah. Kita masih diberi nikmat dan kesempatan oleh Allah untuk ikut melaksanakan upacara kemerdekaan Indonesia hari ini. Kita harus tetap bahagia ya, jangan lupa bersyukur bagaimanapun kondisi kita,” tutur Kepala Dusun Tanak Song saat menyampaikan amanat upacara.
Seperti upacara tujuh belasan pada umumnya, peserta upacara cilik ini diajak menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ dan ‘17 Agustus 1945’ bersama-sama. Suara serak mereka melengking bertenaga. Bulatan mata mereka tampak berbinar, menghangatkan siapa saja yang melihat pemandangan pagi ini di posko pengungsian.
“Kami semua berharap Lombok dapat kembali bangkit. Semoga kita terus diberikan semangat, rasa optimis, dan senantiasa istikamah untuk tidak larut dalam duka cita. Mari sama-sama kita bertekad untuk membangun kembali tanah Lombok,” ujar Kepala Dusun
Tanak Song di akhir rangkaian perayaan. Para peserta upacara dengan suara lantang mengamini doa-doa baik yang menjadi akhir dari upacara perayaan hari kemerdekaan pagi ini. Selama upacara berlangsung, anak-anak dari pengungsian terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaiannya dengan khidmat, namun sarat akan keceriaan.
Semarak perayaan HUT RI ke -73 tahun masih berlanjut. Para relawan membagikan bendera merah-putih ke seluruh anak seraya menyanyikan lagu ‘Merah-Putih’.
Sambil mengibarkan bendera Merah-Putih dalam genggaman tangan mungilnya, mereka tenggelam dalam perayaan sederhana bersama relawan trauma healing Aksi Cepat Tanggap (ACT).
“Anak-anak sangat ceria, senang mereka kita ajak nyanyi bersama. Apalagi waktu kita bagikan hadiah, terlihat sekali mereka sangat bahagia walaupun agak berebutan. Wajar, namanya juga anak-anak. Sejauh ini, kami melihat kondisi psikis anak-anak semakin membaik,” ungkap Ryan, salah satu relawan.
Ryan menambahkan, keceriaan pengungsi anak hari ini membuktikan bahwa musibah yang menimpa mereka kemarin tidak lantas membuat mereka dirundung duka terus menerus.
“Di sinilah peran kami sebagai relawan trauma healing diperlukan. Insya Allah ACT bersama tim relawan MRI akan terus mendampingi masyarakat Lombok dari fase tanggap darurat hingga pemulihan,” pungkas Ryan.
ACT News|Hasbi Syauqi