Jakarta, AHAD.CO.ID- Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (PP PARMUSI) sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, melakukan evaluasi terhadap kondisi di Indonesia selama tahun 2017 dalam refleksi akhir tahun.
Menurut ketua umum PARMUSI, Usamah Hisyam, tahun 2017 banyak kejadian dan upaya kelompok tertentu yang mencoba memisahkan Islam dan politik, padahal seluruh aspek kehidupan, termasuk politik dalam Islam jelas-jelas diatur dalam Al-Quran dan Al-Hadist.
“Sejauh negara dalam hal ini pemerintahan RI, baik secara ideologis maupun politis berjalan di atas sebuah sistem yang tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam, maka bagi politisi muslim dan seluruh umat Islam akan menyatakan loyalitas dan dukungan terhadap negara,” kata Usamah di Jakarta, Jumat (22/12).
Tetapi sebaliknya, apabila penyelenggara negara menetapkan kebijakan tidak sesuai dengan ajaran Islam, sudah sepantasnya ada warga dan politisi muslim yang menolak kebijakan tersebut.
“Ironisnya apabila umat Islam menolak kebijakkan pemerintah RI yang jelas-jelas tidak sejalan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist, maka umat Islam dituduh sebagai tidak Pancasilais dan tidak cinta pada NKRI, karena dianggap akan mendirikan Negara Islam,” ungkapnya.
Padahal lanjutnya, yang dikritik bukan negara, tapi pemerintah yang dianggap menyimpang. Sebagai bukti ditetapkannya UU no. 17 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyaratan yang isinya sangat bertentangan dengan UUD 1945.
“Pamusi mendesak Pemerintah RI agar segera mengevaluasi UU no.17 tahun 2017 agar tidak bertentangan dengan substansi UUD 1945,” jelas Usamah.
Sedangkan dalam hal ekonomi, Parmusi menilai pemerintahan saat ini belum berhasil mengurangipenduduk miskin di Indonesia, oleh karena itu perlu ada evaluasi program pemerintah yang lebih berpihak pada peningkatan ekonomi umat.
“Dari data BPS, pada bulan Maret 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 27,77 juta orang, bertambah 6,90 ribu orang jika dibandingkan dengan kondisi September 2016 yang sebesar 27,76 juta orang,” terang Usamah.
PARMUSI sendiri merupakan organisasi kemasyarakatan Islam yang bertujuan “Terwujudnya masyarakat madani, sejahtera lahir dan batin dalam kehidupan bangsa Indonesia yang diridhoi Allah SWT” dengan mengembangkan paradigma baru “Connecting Muslim” melalui strategi Menata, Menyapa dan Membela Umat.
DUDY S.TAKDIR