Gaza, AHAD.CO.ID- Emir Qatar, Syeikh Tamim bin Khalifah al-Tsani dalam sambungan telepon dengan ketua biro politik Hamas, Ismail Haniya menegaskan penolakan negaranya atas keputusan Presiden Amerika, Donald Trump terkait al-Quds.
Menurut kantor Hamas, komunikasi telepon terfokus pada persoalan al-Quds dan keputusan Amerika yang mengklaimnya sebagai ibukota Israel.
“Emir Qatar juga meminta agar eskalasi berbahaya ini dihadapi dengan mengokohkan persatuan Palestina,” kata pernyataan itu.
Emir Qatar menegaskan sikap negaranya tetap komitmen menolak keputusan Amerika. Dan memaparkan komunikasi yang dilakukan dengan segenap pimpinan Negara, termasuk Presiden Amerika Donald Trump.
Dia juga menyatakan dukungan negaranya terhadap bangsa Palestina di saat genting ini, dan menganggap persoalan al-Quds sebagai persoalan umat.
Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan pada Rabu lalu, bahwa al-Quds sebagai ibukota zionis, dan mengabaikan penolakan Palestina serta kecaman Negara Arab dan internasional.
Dalam pidatonya, Trump mengungkap rencana pemindahan kedubesnya ke al-Quds, dan menurutnya langkah ini termasuk lambat, dan sudah tiba saatnya mengakui al-Quds sebagai ibukota Israel.
Pihak Kemlu Amerika dalam 6 pekan kedepan akan memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke al-Quds.
PIP | DAMAR AH