Ahad.co.id- Salah satu amalan yang spesial di bulan Ramadhan adalah sahur. Ya, banyak kaum muslimin yang sepanjang tahun tidak merasakan indahnya sahur kecuali Ramadhan. Sahur adalah momen special di mana Allah Ta’ala hendak berjumpa dengan para hamba-Nya yang shalihin, sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadits:
“Tuhan kita yang Maha Agung dan Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia ketika telah tersisa sepertiga malam terakhir. Ia berfirman, ‘Siapakah yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberikannya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari-Muslim)
Dalam hadits di atas disampaikan bahwa Allah Ta’ala dengan segala kesibukan-Nya menyempatkan untuk hadir ke langit dunia pada saat malam tersisa sepertiganya, yaitu waktu sahur, karena saat waktu itu semua pintu dikabulkan, semua munajat diijabah, dan semua taubat diterima.
Inilah momen indah Ramadhan. Sebulan penuh kita menjalankan puasa dan sebulan penuh kita bangun untuk sahur. Berjumpa dengan Allah Ta’ala di waktu yang amat indah. Oleh karena itu, optimalkan sahurmu. Yuk optimalkan sahur dengan amalan-amalan berharga berikut:
1. Qiyamul Lail
Kerjakanlah shalat tahajud semampu Anda, boleh dua rakaat atau delapan rakaat. Juga, boleh Anda menambahkan dengan shalat sunnah lainnya seperti shalat hajat, tasbih dan lain-lain. Jika Anda belum mengerjakan witir saat tarawih, maka tutuplah tahajud dengan witir.
Siti Aisyah radhiyallahu ‘anha menyampaikan,
“Rasulullah SAW tidak pernah menambah shalat malam di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau melakukan shalat empat rakaat, maka jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan shalat empat rakaat lagi dan jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan shalat tiga rakaat.” (HR. Bukhari-Muslim)
2. Doa
Doa di waktu sahur amat mustajab sebagaimana disampaikan dalam hadits di atas, di mana Allah bertanya adakah hamba-Nya yang berdoa, dan Dia berfirman, “Akan Aku kabulkan!”. Perbanyaklah doa saat sahur. Boleh Anda lakukan usai shalat malam atau dalam sujud ketika shalat, sebab sujud adalah jarak terdekat seorang hamba kepada Allah Ta’ala.
“Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, ‘Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabb-nya adalah dalam keadaan dia sujud, maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim)
Dan doa dalam sujud amatlah dianjurkan dan diperintahkan.
3. Istighfar dan Taubat
Salah satu kebiasaan hamba-hamba Allah Ta’ala adalah mengisi waktu sahur dengan istighfar, seperti yang termaktub dalam QS. Az Zariyat ayat 18, yang artinya:
“Dan pada akhir malam (waktu sahur) mereka memohon ampunan (kepada Allah).” (QS.AZ Zariyat: 18)
Perbanyaklah istighfar di waktu sahur, minimal tujuh puluh kali. Mari kita ikuti kebiasaan Rasulullah SAW seperti yang terdapat dalam hadits di bawah ini:
“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Bukhari)
Untuk itu, jangan sia-siakan kesempatan besar ini. Allah telah menawarkan diri-Nya kepada para hamba-Nya untuk memberikan ampunan kepada siapa yang memohon ampun kepada-Nya di waktu sahur.
Sungguh sangat disayangkan jika kesempatan ini hanya kita habiskan untuk menyantap makanan atau nonton televisi. Lebih baik gunakan sisa waktu anda setelah sahur untuk banyak memohon ampunan kepada Allah.
4. Tilawah Al-Quran
Bacalah Al-Quran di waktu sahur dan saat Anda Qiyamul Lail, karena tilawah Al-Qura di waktu tersebut amatlah berkesan. Sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah Ta’ala, yang artinya:
“Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa) dan (bacaan pada waktu itu) lebih berksesan.” (QS. Al-Muzammil: 6)
Di waktu sahur, bacaan Al-Quran yang dibaca saat shalat malam begitu indah dan damai menyentuh qalbu. Biasakanlah hal ini, baik selama Ramadhan maupun sepanjang tahun.
5. Makan Sahur
Usai Anda kerjakan semua amalan di atas, maka sempatkanlah makan sahur. Dari Abu Said Al-Khudri, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad)
Maksudnya adalah, orang-orang yang menyempatkan makan sahur akan mendapatkan rahmah dan pujian dari Allah SAW di depan para malaikat, kemudian para malaikat mendoakan dan memohon ampunan bagi orang-orang yang makan sahur tersebut.
Sedangkan waktu yang tepat sesuai sunnah Rasulullah untuk makan sahur dijelaskan dalam hadits berikut, yang artinya:
“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma, “Bahwasanya Nabi SAW dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi SAW berdiri untuk shalat, lalu beliau mengerjakan shalat.” Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan shalat Subuh. Anas menjawab, “yaitu sekitar seseorang membaca lima puluh ayat (Al-Quran).” (HR. Bukhari-Muslim)
Dari hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ini, kita dapat menyimpulkan bahwa jarak makan sahur Rasulullah SAW adalah sekitar 10-15 menit menjelang Subuh. Oleh karena itu, sahur bukanlah sekedar makan, namun ia mengisi ruang antara shalat malam hingga shalat sunnah sebelum Subuh.
Disarikan dari buku 30 Amalan Dahsyat Menangkan Ramadhan yang ditulis Ustadz Bobby Herwibowo Lc