Beranda Berita Begini Cara Para Mualaf di Amerika Mengenal Islam

Begini Cara Para Mualaf di Amerika Mengenal Islam

BERBAGI
Muslim Amerika/AP

Jakarta, AHAD.CO.ID- Selalu ada faktor yang mengantarkan seseorang menuju cahaya Islam, akan tetapi belum pernah ada data empirik tentang lewat apa seorang mualaf mengenal Islam. Menjawab pertanyaan tersebut, mualaf Amerika, Shannon Abulnasr melakukan penelitian tengang cara para mualaf Amerika mengenal Islam.

“Sebanyak 20 persen (14 orang) menyebut sahabat sebagai sumber informasi pertama tentang Islam,” kata Shannon seperti dikutip dari Mvslim.com, Senin (17/4).

Topik pembicaraan yang mengantarkan ketertarikan terhadap Islam itu beragam. Sebagian lewat kisah-kisah dalam Alquran, sebagian penjelasan tentang penyimpangan Alkitab, bahkan lewat perdebatan soal pernikahan.

Menurut survey itu, tidak ada benang merah dalam hal topik pembicaraan. Topik umum pun bisa mengantarkan seorang non-Muslim untuk mengetahui lebih banyak tentang Islam. Satu-satunya kesamaan, barangkali penjelasan konsep-konsep dasar Islam yang ada dalam bahasa Arab.

Shannon mengatakan, ini cara yang sangat sederhana dan mudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya dengan mengucapkan kata atau frase seperti Bismillah, Masya Allah, atau Subhanallah, bisa jadi menjadi jalan keingintahuan seorang non-Muslim.

Baca juga :   Dr Adian Husaini Sebut Umat Harus Paham Peta Peradaban

Kategori berikutnya, sebanyak 31,4 persen (22 orang) belajar melalui tiga kategori, yaitu melalui browsing web, chatting, dan kontak online. Sementara, 18,5 persen (13 orang) menyatakan bahwa mereka mengenal Islam lewat hubungan emosional dengan pasangan.

Sebanyak 8 dari 13 orang mengenal dari pacar mereka, sedang 5 orang belajar dari pasangan setelah menikah. Namun, tegas Shannon, ini tidak berarti kita harus menjalin hubungan dengan non-Muslim demi alasan ‘dakwah’. Pasalnya, itu justru dapat menjadi bumerang di kemudian hari.

“Sisanya, 30 persen (21 orang) belajar sesuatu dari sejumlah orang yang berbeda, mulai dari tetangga, rekan kerja, sekolah, kerabat, atau sumber-sumber lainnya,” demikian disebutkan dalam hasil penelitian.

Sumber: Mvslim.com
Editor: Daniel Amrullah