Jakarta, Ahad.co.id- Sebagai pelopor inovasi wakaf di Indonesia, BWA terus menerus melakukan terobosan di bidang wakaf agar dapat menyelesaikan permasalahan umat dengan solusi yang menggunakan kekuatan umat, “Dari Umat Untuk Umat “, demikian hakikat wakaf, harta yang ditahan demi kepentingan umat dan pahalanya pun akan terus mengalir abadi meski wakif sudah meninggal dunia.
Saat ini pemahaman muslim di Indonesia secara umum mengenai penggunaan harta wakaf terbatas pada pemanfaatan tanah untuk masjid, makam dan sekolah, padahal harta wakaf dapat diberdayakan lebih luas lagi demi kepentingan umat, seperti yang dicontohkan oleh sahabat Rasullulah Umar bin Khattab RA yang mewakafkan kebun kurmanya di Khaibar dan hasil dari kebun tersebut dipergunakan untuk umat Islam saat itu. Tauladan lain datang dari Utsman bin Affan RA, bermula dari wakaf sumur Raumah sebagai sumber air di Madinah, berkembang menjadi wakaf kebun kurma, wakaf property yang dikelola pemerintah Arab Saudi, hasil nya dapat dimanfaatkan umat sampai hari ini, bahkan setelah lebih dari 1000 tahun.
Demi mewujudkan wakaf sebagai solusi untuk umat, BWA meluncurkan wakaf produktif “Eco Wakaf Cireunghas”, dengan serangkaian acara yang dimulai pada tanggal 19 September 2020, dimulai dari panen perdana sereh wangi dan dilanjutkan online talk show pada tanggal 1 Oktober 2020 dengan narasumber : Ust. M. Ichsan Salam (COO/CFO BWA), Dr. Misbahul Huda (Gerakan Wakaf Indonesia), Bp. Ivan Selairy (praktisi pertanian minyak atsiri) dan dipandu oleh host dari BWA, Bp. Mufrodi.
Dalam, talk show yang bertajuk “Mengubah Jadi Bermakna” , Ustad Ichsan Salam mengatakan “ Insya Allah wakaf produktif ini menjadi yang pertama di Indonesia dan menjadi awal berkembangnya wakaf wakaf produktif lainnya, semoga ini dapat menjadi solusi dan memberikan manfaat untuk umat, khususnya bagi pemberdayaan ekonomi dan pendidikan umat”
Di lahan seluas 13 Ha yang berlokasi di desa Cireunghas Sukabumi, Jawa Barat, kami sudah tanam dengan sereh wangi / minyak atsiri dan sudah mulai produktif, kami mengajak wakif untuk terlibat dalam pengembangan wakaf produktif ini agar banyak umat yang terbantu khususnya dalam hal pembangunan manusia yang berkualitas melalui pendidikan berkualitas, tambah ustad Ichsan Salam.
Dr. Misbahul Huda mengatakan akar kekalahan umat disebabkan lemahnya ekonomi dan kesejahteraan umat, ini bisa diselesaikan dengan wakaf, ini terbukti sejak zaman nabi, sebagai instrument yang mampu mensejahterakan dan memartabatkan, tugas kita memberdayagunakan bukan berpetualang, jelasnya.
Dari sisi teknis, bp. Ivan Selairy berbicara mengenai peluang minyak atsiri dan kiat kiat agar berhasil dalam pengelolaan kebun atsiri ini.
Host talkshow, bp. Mufrodi menutup acara dengan mengajak para wakif untuk mendukung program wakaf produktif ini agar umat Islam semakin sejahtera dan termartabatkan, dan “untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai wakaf produktif “EcoWakaf Cireunghas” para wakif dapat mengakses ke www.BWA.id, tutur bp. Mufrodi.