Jakarta, Ahad.co.id- Kiai muda KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang kerap disapa Gus Baha angkat suara soal isu komunisme yang kini marak dibicarakan.
Dalam video yang diunggah channel YouTobe @Hikmah Ulama berdurasi 10 menit 55 detik itu, awalnya Gus Baha menjelaskan tentang jihad. Kemudian seperti dilansir dari Muslim Obsession, Gus Baha juga menerangkan soal komunisme.
“Kamu jangan jadi LSM yang terjebak isu pemutarbalikan sejarah. Misalnya begini: wah itu dulu (PKI) hanya ciptaan Orde Baru, sebetulnya kejadiannya tidak begitu. Sejarah itu (memang) bisa dibolak-balik. Oke sejarah memang bisa dibolak-balik, tetapi kita harus ikuti yang resmi, karena Islam itu tidak mau ribet,” katanya.
Bagi Gus Baha, terlepas dari kontroversi sejarahnya di Indonesia, ajaran komunis merupakan hal yang bertentangan dengan Islam, karena mengajarkan masyarakat untuk tidak percaya kepada Tuhan. Apalagi Islam harus meyakini Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah.
“Simak dengan serius. Ini fatwa saya. Sampai saya bertemu Allah SWT, fatwa saya tetap seperti ini. Yang terpenting dalam aqidah Islam, kamu membenarkan satu ormas atau satu organisasi politik atau satu gerakan apa saja, cek itu dari ajarannya apa? Tidak penting sejarah.”
Menurut ajaran Islam, lanjutnya, kalau orang mengajak kepada komunisme, mengajak ateisme, tidak bertuhan, itu pasti ajaran yang salah. “Meskipun, orang itu berperadaban secara benar, meski pun orang itu, berposisi terzhalimi,” jelas Gus Baha.
“Misalnya ada orang yang didzalimi, kemudian mengajarkan komunisme hanya karena didzalimi, ini berbahaya. Biasanya orang-orang LSM tertentu kemudian simpati, kalau sudah simpati, membenarkan. Kamu tidak perlu ikut seperti itu. Kalau ajarannya salah, ya salah. Baik orang (komunis) itu terdzalimi atau tidak,” tegasnya.
Sekarang ini, lanjut Gus Baha, ajaran komunisme (PKI), baik itu terzhalimi atau tidak, ajarannya tetap salah, karena mengajak tidak bertuhan. “Sekarang ini, umat Islam yang imannya pas-pasan, digiring untuk simpati atau berempati kepada komunis karena seakan-akan mereka itu korban. Paham? Awas kalau tidak paham,” kata Gus Baha serius. (Hasbi/Dudy)