Oleh: Ruli Renata
Pemerhati dan Praktisi Pendidikan
Ahad.co.id- Lama juga saya tidak menulis. Hari ini saya coba menulis sedikit tentang belajar di rumah. Kemarin saya tergelitik membaca status satir seorang teman: “anak-anak baru dua hari aja sudah gak tahan belajar di rumah, karena tenyata ortunya lebih horror”.
Kebijakan pemerintah untuk anak belajar di rumah memang sangat beralasan. Karena cara paling efektif dalam mengurangi penyebaran virus Covid-19 adalah dengan mengurangi interaksi sosial.
Ada beberapa masalah yang memang terjadi, misalnya ternyata orang tuanya tidak libur atau mungkin juga orang tua tidak punya bekal cukup dalam mendampingi putra putrinya.
Namun, ada beberapa tips untuk orang tua yang mungkin bisa bermanfaat
1. Sadari bahwa orang tua adalah guru utama bagi anak.
Sekolah hanya sarana, karena guru dan pendidik yang sebenarnya bagi anak adalah orang tuanya. Tugas istimewa ini harus dilaksanakan dengan suka cita. Kondisi hari ini harusnya menjadikan kita bersyukur bahwa kembali mendapat kesempatan, mendidik langsung buah hati tercinta.
2. Pahami bahwa kebijakan ini adalah kondisi yang paling aman untuk menjaga keluarga kita.
Di luar sana, sedang bertebaran virus yang menyerang siapa saja, tak kenal usia. Dengan di rumah saja, kita sudah ikut berkontribusi mengurangi penyebaran virus covid-19.
3. Buka kembali catatan tentang tumbuh kembang anak.
Apalagi yang punya beberapa anak dengan usia berbeda, pastinya kebutuhan belajar anaknya berbeda. Berikan apa yang mereka butuhkan sesuai usianya.
4. Siapkan bahan bahan ajar, bisa dari tugas dari sekolah dan juga dari panduan tumbuh kembangnya.
Pengingat saja, kalau zaman sekarang sumber informasi satu bukan hanya dari guru atau orang tua tapi ada juga informs dari simbah google yang bisa kita ambil, manfaatkanlah teknologi.
5. Nikmati prosesnya.
Dalam pembelajaran di rumah pasti dinamikanya dahsyat, mulai dari perang dan gencatan senjata, ada barang yang bergeser dari tempatnya, berantakan dan juga segudang dinamika yang lain. Nikmati prosesnya dan kontrol emosi karena inilah seninya
6. Jangan terlalu kaku membatasi waktu belajar.
Waktu belajar jangan hanya dibatasi di pagi sampai siang saja, namun jadikan sepanjang hari sebagai waktu belajar untuk mereka. Ingat belajar bukan hanya tentang pengetahuan kognitif, tapi juga tentang adab dan juga motorik.
7. Lakukan evaluasi.
Pada akhirnya jangan lupa untuk ada sesi evaluasi dan mengikat makna dari semua pembelajaran yang sudah dilakukan bersama anak. Jangan terburu buru mengevaluasi namun cari waktu yang tepat.
8. Tak bisa mendampingi sepanjang waktu?
Khusus bagi yang tidak bisa mendampingi langsung putra putrinya, jangan khawatir berlebihan, berikan tugas untuk ananda lakukan dan pantau berkala. Insya Allah pembelajaran akan tetap berjalan sebagaimana yang diharapkan.