Oleh: dr. Akhmad Isna Nurudinulloh
Praktik di RS Sariasih Sangiang, Tangerang
Hipertensi adalah momok bagi masyarakat dunia, tidak terkecuali Indonesia. Menurut WHO, satu dari tiga orang di dunia setidaknya terkena penyakit hipertensi.
Hipertensi dapat menjadi cikal bakal penyakit baru, semisal stroke, jantung koroner, gagal ginjal, dsb.
Di tengah mimpi buruk hipertensi yang menghantui, tidak sedikit pandangan di masyarakat yang menyimpulkan bahwa penyakit hipertensi terjadi oleh karena faktor keturunan. Atau banyak juga diantara masyarakat kita yang mengkambinghitamkan keturunan sebagai penyebab dirinya terkena penyakit hipertensi.
Tidak salah memang menganggap demikian, karena salah satu faktor risiko terkena penyakit hipertensi memang faktor keturunan. Dan, keturunan adalah faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi/ tidak dapat diubah. Kita tak bisa memilih terlahir sebagai keturunan yang memiliki bakat hipertensi atau tidak.
Namun, tahukah kita, bahwa ternyata sebagian besar faktor risiko penyakit hipertensi bisa dimodifikasi dan bisa dihindari. Artinya, jika kita sedapat mungkin menerapkan kehidupan sehat ini, maka bayang-bayang gelap terkena penyakit hipertensi insya Allah tidak akan menghampiri kita.
Beberapa faktor risiko penyakit hipertensi yang dapat kita hindari antara lain :
1. Menghindari konsumsi garam (Natrium) berlebihan.
Dengan melakukan hal ini, diharapkan kadar Natrium di dalam darah tidak berlebihan karena tingginya Natrium dapat menyebabkan retensi cairan tubuh dan menyebabkan terjadinya hipertensi.
2. Makan makanan rendah kolesterol.
Secara langsung maupun tidak langsung kadar kolesterol di dalam tubuh yang berlebihan dapat mengganggu fungsi endotel pembuluh darah dan dapat menyebabkan hipertensi, bahkan juga berisiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke.
3. Berolahraga rutin.
Rutin berolahraga dapat menjaga fungsi pompa jantung tetap optimal. Hal ini dipercaya menjadikan tubuh tidak rentan terkena hipertensi.
4. Tidak merokok.
Nikotin yang masuk saat merokok merangsang tubuh untuk mengeluarkan zat yang dapat menyempitkan diameter pembuluh darah dan menyebabkan naiknya tekanan darah.
5. Tidak mengonsumsi Alkohol.
Kebiasaan mengonsumsi alkohol akan menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah dan mempersempit diameter pembuluh darah, dan akan berkontribusi untuk terjadinya hipertensi.
6. Menghindari stres.
Stres sering menjadi salah satu faktor risiko hipertensi pada usia muda. Stres memicu otak untuk memproduksi berbagai hormon semisal norepinephrine, dan memicu terjadinya peningkatan darah sesaat. Meskipun belum ada pembuktian lanjut bahwa stres jangka panjang dapat menyebabkan hipertensi, namun stres dapat memicu kita untuk berperilaku tidak sehat yang memicu hipertensi, seperti merokok, makan berkolesterol tinggi, malas berolahraga, dll.
7. Menjaga berat badan ideal dengan Body Mass Index (BMI) < 23 Kg/m2.
Dalam Jurnal The Lancet, BMI mulai 23 Kg/m2 penduduk Asia mulai meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi.
Setidaknya, dengan menjaga pola hidup yang sehat yang disebutkan beberapa di atas secara konsisten, akan menghindari diri kita untuk terkena penyakit hipertensi, meskipun kita memiliki faktor risiko keturunan hipertensi.
Mudah-mudahan Allah Ta’ala senantiasa menjaga kesehatan kita, Aamiin.