Dhaka, Ahad.co.id- Sebanyak 6.000 pengungsi Rohingya di Bangladesh setuju direlokasi ke sebuah pulau di Teluk Benggala. Bangladesh telah lama ingin memindahkan para pengungsi dari wilayah perbatasannya dengan Myanmar.
“Sekitar 6.000 hingga 7.000 pengungsi telah menyatakan keinginan mereka untuk dipindahkan ke Bhashan Char,” ujar Komisioner pengungsi Bangladesh, Mahbub Alam, seperti dikutip laman Aljazirah, Senin (21/10).
Dia tak mengungkapkan kapan proses relokasi akan dilakukan. Tapi, seorang perwira senior Angkatan Laut Bangladesh yang terlibat dalam pembangunan fasilitas di Bhashan Char mengatakan, pemindahan bisa dimulai pada Desember 2019.
Nur Hossain (50 tahun) merupakan salah satu pengungsi Rohingya yang bersedia direlokasi ke Bhashan Char. Keputusan itu diambilnya setelah melihat rekaman video yang menunjukkan fasilitas penampungan di sana. “Saya setuju untuk pergi, kamp di sini (di Leda) sangat padat, ada masalah pangan dan perumahan,” kata Hossain.
Barang dan pakaian milik pengungsi yang tersisa di Kamp Pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh, (20/9/2017).
Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan tentang risiko pemindahan para pengungsi ke Bhashan Char. Mereka menilai, pulau itu rentan dan tak mampu menahan terjangan badai.
Seorang warga yang tinggal di Pulau Haitya berlokasi dekat dengan Bhashan Char mengatakan, pulau yang akan dijadikan tempat penampungan pengungsi Rohingya itu tak layak huni. Sebagian pulau terkikis oleh musim hujan setiap tahun.
“Pada saat itu kami tidak pernah berani pergi ke pulau tersebut. Jadi, bagaimana ribuan Rohingya akan tinggal di sana,” ujarnya.
Terkait hal itu, Mahbub Alam mengatakan, infrastruktur keselamatan telah dibangun di Bhashan Char. Hal tersebut mencakup tanggul setinggi tiga meter di sepanjang garis pembatasnya untuk mencegah gelombang pasang selama badai. Bangladesh juga telah membangun gudang untuk menyimpan ransum berbulan-bulan.
Belum ada komentar dari PBB mengenai rencana relokasi ribuan pengungsi Rohingya ke Bhashan Char.
Daniel Amrullah