Bengkulu, relawan.id- Walikota Bengkulu Helmi Hasan bersama Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat dan Lurah mengunjungi lokasi yang terkena dampak banjir di 3 Kecamatan di Kota Bengkulu. Dalam kunjungannya Walikota Bengkulu melihat langsung kondisi warga yang terkena banjir dan sarana publik yang terkena dampak dari musibah banjir, Rabu (1/5/2019).
“Pemerintah sekarang fokus memperhatikan serius sarana sarana publik, seperti Rumah Sakit, Sekolah, dll. Serta untuk korban jiwa pemerintah Kota Bengkulu memberikan santunan berupa uang duka dan yang sakit akan kita rawat di rumah sakit harapan dan doa,” ungkapnya.
Helmi menambahkan, atas musibah banjir ini kita berempati dan berduka. Apabila kita punya agama tentunya musibah banjir ini masih untung. “Untung musibah banjir ini datang sebelum bulan puasa,” ucap Helmi.
“Pesan dari banjir ini untuk kita meningkatkan iman dan amal ibadah, mari yang dulu belum puasa kita berpuasa. Yang belum memakmurkan rumah ibadah, mari kita memakmurkan rumah ibadah, yang masih kurang bersedekah, mari kita lebih bersedekah, sehingga musibah bencana jauh dari kota kita tercinta,” ajaknya.
Lanjut Helmi, atas musibah bencana banjir yang sering melanda kota Bengkulu solusi terbaiknya adalah membuat Waduk.
“Pembangunan Waduk ini sudah lama kita rencanakan, kita sudah teliti pembangunan waduk ini akan dibangun di atas tanah 11 Hektare milik warga. Pemkot sudah mengajak warga tersebut untuk membangun waduk di atas tanah tersebut. Tanahnya nanti tetap milik warga, Pemerintah kota membuat tanah tersebut menjadi waduk buatan, nantinya kan bisa dibuat kolam pemancingan dan menjadi tempat wisata. Jika ada waduk, Insya Allah banjir di kota Bengkulu tidak akan separah saat ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Rabu pagi hingga siang Walikota Bengkulu mengunjungi dan menyerahkan bantuan di posko BPBD Sukamerindu, sebelumnya Walikota melihat kondisi warga terdampak banjir yang dirawat di RSHD Kota Bengkulu, kemudian meninjau SDN 89 Bentiring, mengunjungi dan memberi santunan korban meninggal Abi Mulya Pratama (11) RT 27 Bentiring Permai, kemudian ke Kantor Camat Sungai Serut, dan ke rumah korban meninggal di Sawah Lebar Baru (Michel Saputra dan Andika Saputra).
