Jakarta, Ahad.co.id – Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Dewan Dakwah masih terus berkonsentrasi memberikan bantuan kemanusiaan untuk para korban tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten.
Bantuan yang disalurkan berupa dua ribu paket sembako dan paket higienis seberat dua ton, tangki air yang terbuat dari stainless steel dan mobil layanan kesehatan. Bantuan umumnya kiriman dari sejumlah donatur yang mempercayakan penyaluran kepada pihaknya.
“Kami banyak sekali menerima amanah dari umat Islam untuk disampaikan kepada korban tsunami Selat Sunda,” kata Manajer Program Laznas Dewan Dakwah Agung Gumelar dihadapan wartawan seusai pelepasan bantuan di halaman Gedung Menara Dakwah, Jl Kramat Raya 45, Senen, Jakarta Pusat, Jumat siang, 25 Januari 2019.
Diantara pihak-pihak yang menitipkan bantuan, lanjutnya, adalah jamaah Masjid Al Furqan, jamaah Dewan Da’wah, jamaah BKMT Toyota dan lembaga-lembaga lainnya, serta amanah dari lembaga kemanusiaan asal Jerman, Muslimehelfen.
“Kita memberikan ruang untuk mengirimkan kembali bantuan pasca emergency,” ucap Agung
Menurut Agung, Laznas Dewan Dakwah telah mendirikan posko kemanusiaan di sejumlah titik seperti Anyer, Carita, Tanjung Lesung, Sumur dan Kelapa Koneng. Adapun di Lampung, Laznas Dewan Dakwah mendirikan posko di Kalianda. Akan tetapi Laznas Dewan Dakwah saat ini fokus di Kecamatan Sumur dan Kelapa Koneng, yang merupakan lokasi paling parah di Banten.
Dalam penanganan bencan di Banten, Agung menuturkan semua jajaran Laznas Dewan Dakwah, dari staf hingga direktur, pada dua pekan lalu berada di Sumur untuk rangka membuat dapur umum.
“Mereka melayani makan para korban tsunami,” jelasnya.
Kegiatan tersebut sengaja dibuat, imbuh Agung, agar semua staf Laznas Dewan Dakwah bisa memahami betapa berat dan besarnya tanggung jawab yang mereka pikul.
“Apalagi pada 2019 ini diprediksi akan terjadi banyak sekali bencana alam,”ujarnya.
Tidak sekedar membsri bantuan jangka pendek, Laznas Dewan Dakwah juga membuat program jangka panjang di Banten, yaitu pendirian Pesantren Tahfiz Alquran berbasis kewirausahaan.
“Rencananya pesantren ini akan dibangun di atas lahan wakaf dua hektare. Kita akan membina korban tsunami Selat Sunda, sampai mereka menjadi entrepreneur penghafal Qur’an,”tandasnya.
Bilal