Jakarta, Ahad.co.id- Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan tak ingin melaporkan masalah persekusi yang dialaminya di Jawa Timur dan Jawa Tengah ke kepolisian. Dia beralasan, agar keadaan tetap kondusif.
“Tidak (berencana melapor ke polisi). Saya mau tenang saja. Capek. Dugaan persekusi Bali belum selesai-selesai (penanganannya),” kata Ustaz Abdul Somad saat dihubungi, Selasa (4/9) dikutip dari Republika .
Pada akun instagramnya, ia mengumumkan pembatalan sejumlah acara yang sedianya akan diadakan di beberapa kota. Ustaz Somad menyebut, tak ingin membebani panitia jika ada permasalahan nantinya dan untuk kebaikan keadaan psikologis jamaah juga dirinya.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyarankan Ustaz Somad melaporkan tindakan intimidasi yang meninmpanya kepada aparat penegak hukum agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
“Itulah kenapa ada baiknya beliau menyampaikan melaporkan kepada aparat penegak hukum supaya kemudian pihak Kepolisian bisa menindaklanjuti laporan-laporan itu,” kata Lukman.
Menurutnya, kehadiran ustaz Abdul Somad sebagai penceramah mubaligh di Indonesia sebagai sesuatu yang positif bagi masyarakat Indonesia. Menurutnya pandangan ustaz somad terhadap situasi dan kondisi yang terjadi memang apa adanya.
“Sejauh saya mengenal isi ceramah beliau adalah yang positif,” ucap Lukman.
“Sejauh yang saya ketahui yang saya ikuti beliau memang penceramah mubaligh yang apa adanya ya, menyampaikan pandangannya, pendapatnya ilmu keagamaannya apa adanya dalam respon situasi dan kondisi yang dihadapi,” sambungnya.
Ia menilai berita tentang adanya intimidasi dan penghadangan yang menimpa Ustaz Somad bukanlah sesuatu yang semestinya terjadi. Segala bentuk ceramah yang mengedukasi, memperluas wawasan keagamaan, meningkatkan persaudaraan dan persatuan yang memegang nilai-nilai agama seharusnya terlindungi.
“Mestinya setiap penceramah-penceramah agama selama sejauh dia menyampaikan ceramah-ceramah keagamaannya yang penuh dengan edukasi dalam rangka menambah dan memperluas wawasan keagamaan masyarakat kita, meningkatkan persaudaraan dan persatuan kita sebagai bangsa yang agamis yang senantiasa memegang nilai-nilai agama seharusnya tidak ada intimidasi penghadangan atau gangguan apapun,” kata Lukman di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 4 September 2018 dikutip dari Viva.
Ahmad Royyan