Beranda Berita TGB: Keislaman dan Keindonesiaan Harus Dalam Satu Tarikan Nafas

TGB: Keislaman dan Keindonesiaan Harus Dalam Satu Tarikan Nafas

BERBAGI
Dokumentasi Humas Pemprov NTB

Mataram, AHAD.CO.ID- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Haji (TGH) Zainul Majdi menegaskan, keislaman dan keindonesiaan tidak dapat dipisahkan. Dua hal itu harus berada dalam satu tarikan nafas.

“Kita berIslam dalam ruang dan waktu, ruang itu bernama Indonesia, sedangkan waktu itu sekarang dan akan datang,” lanjut gubernur yang juga dikenal dengan panggilan Tuan Guru Bajang (TGB) itu.

TGB menyampaikan hal tersebut dalam pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) 2017 di Islamic Center NTB, Kamis (23/11).

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan nasihat dan renungan dari pendiri Nadhatul Wathan (NW), TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau Maulana Syekh.

“Maulana Syekh ajak hidupkan ilmu, cinta teguh pada agama, cinta kokoh pada negara. Tolong jangan ada ulama yang luput,” katanya. Maulana Syekh, imbuh TGB, memiliki sanad keilmuan tersambung dengan Syekh Ahmad Zaini Dahlan, seorang mufti sunni-syafi’i abad 12 Hijriyah di Tanah Suci Mekah.

Baca juga :   Milad Ke-18, Parmusi Tegaskan Komitmen Keislaman dalam Keindonesiaan

Sementara itu, Rais Am NU, KH Ma’ruf Amin menyatakan salah satu agenda Munas NU akan merumuskan perspektif agama supaya aset kekayaan tidak hanya dinikmati dan dikuasi oleh segelintir orang saja.

“Tantangan kita selain ekstremisme adalah ialah mewujudkan ekonomi yang berkeadilan. Saat ini kesenjangan terjadi karena kekayaan hanya dikuasai segelintir orang. Ini bisa menjadi bom waktu, perlu ada upaya yang serius untuk mengikis kesenjangan tersebut,” jelasnya.

ANSARI | DUDY S.TAKDIR