Beranda Berita Inggris Didesak Minta Maaf Soal Deklarasi Balfour

Inggris Didesak Minta Maaf Soal Deklarasi Balfour

BERBAGI

Nablus, AHAD.CO.ID- PM Palestina Rami Hamdallah, Ahad (29/10/2017) meminta Inggris agar meminta maaf atas Deklarasi Balfour yang telah memberi tanah air nasionak kepada orang Yahudi di tanah Palestina.

Hal tersebut disampaikan Hamdallah dalam pembukaan sekolah pemerintah di kota Nablus. Dia mengatakan, “Kami meminta kepada kerajaan Inggris agar bertanggung jawab dan meminta maaf atas kedzaliman sejarah yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan meluruskannya daripada mengadakan perayaan peringatan. Hal ini merupakan penentangan terhadap opini publik dunia yang membela isu nasional Palestina dan semua pendukung keadilan, kebebasan dan HAM.”

Dia menambahkan, “Sudah menjadi kewajiban pada masyarakat internasional di saat kita mendekati 100 tahun Deklarasi Balfour yang menyengsarakan, untuk mengakhiri kedzaliman sejarah yang dialami rakyat Palestina.”

Rencananya berbagai aksi akan digelar di Tepi Barat dan Jalur Gaza bersamaan dengan aksi rakyat yang rencananya akan dilakukan di wilayah Palestina terjajah tahun 1948 pada 2 November bertepatan dengan 100 tahun Deklarasi Balfour.

Baca juga :   Masjid Megah di Tengah Hutan Ini Siap Digarap Wahdah Islamiyah

Sebelumnya Perdana Menteri Inggris Theresa Marie telah menyebutkan, pihaknya akan mengadakan perayaan 100 tahun Janji Balfour, untuk menekspresikan kebanggaan peran negaranya mendirikan “negara Israel” di Palestina.

Janji (Deklarasi) Balfour adalah janji pemerintah Inggris kepada gerakan Zionis untuk mendirikan tanah air nasional bagi orang Yahudi di atas tanah Palestina. Janji tersebut ditegaskan melalui surat yang dikeluarkan Menlu Inggris Arthur Balfour pada 2 November 2017, yang ditujukan kepada jutawan Yahudi Inggris Lionel Walter Rothschild.

Hasil dari janji Inggris ini adalah deklarasi pendirian “negara Israel” pada 5 Mei 1948, dengan mengorbankan rakyat Palestina dan tanahnya. Di mana geng-geng Zionis melakukan puluhan pembantaian, kekejaman, pembersihan etnis dan penjarahan terhadap orang-orang Palestina, menghancurkan lebih dari 500 desa, mengusir rakyatnya, menghancurkan kota-kota besar di Palestina dan mengubahnya menjadi kota-kota Yahudi.

PIP | DAMAR AH