Beranda Berita Israel Diusir dari Pertemuan Parlemen Internasional

Israel Diusir dari Pertemuan Parlemen Internasional

BERBAGI
Presiden Rusia Vladimir Putin membuka pertemuan Inter Parliamentary Union/Kremlinology

St.Petersburg, AHAD.CO.ID- Delegasi Parlemen Israel terpaksa keluar meninggalkan pertemuan Uni Inter-Parliamentary yang dilaksanakan di kota St. Petersburg Rusia, pada saat majlis hakim Uni Inter-Parliamentary menyetujui laporan khusus tentang situasi para anggota parlemen Palestina di penjara Zionis.

Penentangan delegasi “Israel” dan ketuanya Nahman Shai terhadap laporan tersebut menghadapi badai kecaman dan penolakan keras dari aula pertemuan dan semua yang hadir. Mereka mengecam semua klaim bohong Zionis yang berusaha memasarkan “demokrasi Israel” dalam forum parlemen internasional ini, yang mewakili 176 parlemen di dunia.

Laporan yang dibuat oleh komisi HAM Parlemen Internasional ini meminta penjajah Zionis membebaskan segera para anggota parlemen Palestina yang ditawan di dalam penjara Zionis. Laporan ini mengecam kebijakan penahanan administratif (tanpa tuduhan dan proses hukum dan bisa diperpanjang kapan saja) terhadap para anggota parlemen Palestina. Wakil parlemen Knesset Israel menolak permintaan Uni Inter-Parliamentary agar bertemu komisi HAM Uni Inter Parliamentary.

Anggota delegasi parlemen Palestina Qais Abdul Karim mengatakan, “Demokrasi yang diklaim Israel tidak mungkin dibangun di atas puing-puing hukum internasional dan hak-hak bangsa lain. Delegasi Israel telah memberikan contoh hidup melawan kehendak hukum internasional, prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan Uni Inter-Parliamentary.

Dia menyatakan, rekomendari komisi HAM Uni Inter-Parliamentary yang ditentang delegasi Israel, menjelaskan secara nyatan pelanggaran berkelanjutan yang dilakukan penjajah Zionis terhadap hak-hak anggota dewan Palestina yang ditahan di penjara Zionis. Apakah adil hukum peradilan Israel mencegah informasi seputar tawanan, ini bukan peradilan yang adil, namun peradilan militer kolonialisme.

Baca juga :   Komandan Tentara Myanmar Lakukan Kejahatan Kemanusiaan

Para ketua delegasi parlemen meluapkan kemarahannya kepada delegasi Knesset Zionis, yang memaksanya meninggalkan aula pertemuan Uni Inter-Parliamentary.

Ketua delegasi parlemen Kuwait Marzuq Ghanim meminta delegasi Israel untuk mengambil tas dan segera meninggalkan aula pertemuan. Dia mengatakan, tidak ada tempat bagi teroris berada di forum parlemen internasional ini, tidak mungkin menerima perwakilan penjajah, pembunuh anak-anak dan wanita di Palestina.

Sementara itu wakil parlemen Yordania Wafa Bani Mustaga mengatakan, “Para anggota parlemen Palestina di penjara Zionis, mereka adalah para pejuang dan bukan teroris. Terorisme adalah apa yang dilakukan penjajah siang dan malam di Palestina, di samping diskriminasi rasial yang dilakukan.

Wakil delegasi Pakistan menyatakan bahwa negara yang melakukan kebijakan pembunuhan anak-anak dan wanita, itulah yang harus disebut sebagai teroris. Dia mengecam standar ganda yang digunakan dalam formula beberapa resolusi khusus tentang tawanan Palestina khususnya para anggota dewan yang mendekam di penjara Zionis. Dia mengatakan, “Resolusi ini harus kuat. Karena kita sedang menghadapi sebuah negara yang melakukan terorisme terhadap seluruh rakyat.”

PIP | DAMAR AH