Jakarta, AHAD.CO.ID – Pemerintah, melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bapennas) merencanakan pemindahan ibukota negara ke Kalimantan. Terkait rencana itu, pemerintah menyebut, Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi, bisnis, dan keuangan.
“Ibukota baru akan jadi pusat administrasi pemerintahan,” ungkap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro, Rabu, (5/7), sebagaimana dikutip dari republika.co.id
Dengan adanya pemindahan ibukota negara tersebut, maka pusat administrasi dan pusat bisnis akan berada di dua provinsi terpisah. Rencananya, pemerintah akan merampungkan Kajian mengenai pemindahan ibukota tersebut akhir 2017, dan pada 2018 akan dilakukan persiapan pemindahan ibukota.
“Seperti halnya di Amerika Serikat. Washington DC berperan sebagai ibukota negara, dan New York sebagai pusat bisnis,” tambahnya.
Selain itu, Bambang menuturkan, kesenjangan ekonomi dan kurang meratanya pembangunan juga menjadi salah satu alasan pemindahan ibukota tersebut. Selama ini, pembangunan terpusat di pulau Jawa, hingga menimbulkan kesenjangan di pulau-pulau lainnya.
“Pemindahan ibukota akan menciptakan pusat pertumbuhan baru di luar Jawa,” sebut Bambang.
Wacana pemindahan ibukota telah ada sejak masa pemerintahan Soekarno. Beberapa provinsi, khususnya yang berada di Kalimantan, pernah disebut-sebut sebagai calon ibukota baru Indonesia. April lalu, wacana ini kembali menguat, disertai beragam kajian mengenai hal tersebut.
FARA V SYAHRINI