Jakarta, AHAD.CO.ID- Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) membukukan kinerja positif sepanjang 2016. Hingga 31 Desember 2016, CIMB Niaga Syariah mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 40,34% menjadi Rp12,78 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,11 triliun.
Kenaikan ini turut meningkatkan pangsa aset CIMB Niaga Syariah terhadap total bank umum konvensional yang memiliki unit usaha syariah (UUS), yaitu mencapai 5,45% per 31 Desember 2016 dibandingkan posisi yang sama tahun 2015 sebesar 3,90%.
Pertumbuhan aset didorong oleh pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang sepanjang tahun 2016 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pencapaian ini didukung dengan berbagai produk dan layanan perbankan syariah yang semakin komprehensif untuk memenuhi kebutuhan nasabah, ujar Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara di acara Diskusi Bersama CIMB Niaga Syariah di Jakarta, Senin (13/3).
Lebih rinci Pandji menjelaskan, pertumbuhan pembiayaan CIMB Niaga Syariah tercatat sebesar 40,2% menjadi Rp10,21 triliun per 31 Desember 2016 dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp7,28 triliun. Pertumbuhan pembiayaan ini terjadi pada seluruh segmen bisnis.
Sejalan dengan pembiayaan, DPK CIMB Niaga Syariah juga bertumbuh sebesar 40,2% menjadi Rp10,63 triliun per 31 Desember 2016 dari periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp7,58 triliun. Produk Tabungan Haji, yang terdiri dari Tabungan Rencana Haji dan Tabungan Pahala Haji, serta Tabungan iB Mapan Wakaf turut menjadi pendorong pencapaian pendanaan di CIMB Niaga Syariah.
“Sejak tahun 2014, kami dipercaya Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama sebagai salah satu Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPS BPIH) untuk Haji Reguler dan Haji Khusus. Amanah ini turut mendorong peningkatan DPK kami melalui produk tabungan haji tersebut, tambah Pandji.
Dari sisi rasio keuangan, CIMB Niaga Syariah pun mencatatkan hasil yang positif dengan penurunan rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) menjadi 1,15% per 31 Desember 2016 dari 1,86% pada posisi yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini sejalan dengan prinsip kehati-hatian yang diterapkan perseroan sambil terus meningkatkan portofolio pembiayaan.
Dengan berbagai pencapaian tersebut, CIMB Niaga Syariah berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp305,43 miliar per 31 Desember 2016 atau naik 165,51% dari Rp115,03 miliar per 31 Desember 2015.
Pacu Business Banking
Selain mendorong pembiayaan melalui berbagai produk consumer banking, CIMB Niaga Syariah juga terus berupaya memacu pembiayaan di segmen business banking, yang terdiri dari corporate banking, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta commercial banking. Share book business banking syariah tahun ini ditargetkan sebesar 10% terhadap total kredit CIMB Niaga.
Target pangsa pembiayaan business banking tahun ini, lanjut Pandji, diyakini dapat tercapai dengan mulai beragamnya produk yang ditawarkan CIMB Niaga Syariah pada segmen ini. Perseroan telah melengkapi pilihan akad pembiayaan, yaitu prinsip bagi hasil yang terdiri dari Musyarakah Mutanaqisah (MMQ), Musyarakah, serta Mudharabah. Adapun sebelumnya, akad pembiayaan CIMB Niaga Syariah hanya berdasarkan prinsip jual-beli (Murabahah) dan sewa menyewa (Ijarah Muntahiyah Bittamlik/IMBT).
Pada segmen business banking, CIMB Niaga Syariah menawarkan beragam produk pembiayaan yang komprehensif untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah, yaitu pembiayaan modal kerja dengan akad Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, dan MMQ serta pembiayaan investasi dengan akad Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, MMQ, dan Ijarah.
“Dengan semangat �Syariah First’ yang diwujudkan melalui inisiatif untuk selalu menyertakan produk dan layanan berbasis Syariah dalam setiap aktivitas CIMB Niaga bersama seluruh pemangku kepentingan, diharapkan dapat mendorong kinerja CIMB Niaga Syariah yang semakin baik ke depannya, tutup Pandji.
Editor : Dudy S Takdir