Beranda Berita Sebulan BAB di Kebun, Akhirnya Warga Pengungsian Lengkukun Miliki MCK

Sebulan BAB di Kebun, Akhirnya Warga Pengungsian Lengkukun Miliki MCK

BERBAGI
Pembangunan MCK di kamp pengungsian Dusun Lengkukun Kecamatan Kayangan. Foto : Ahad.co.id/Dudy S. Takdir.

Kabupaten Lombok Utara, Ahad.co.id- Pengungsi di kamp pengungsian Dusun Lengkukun Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) boleh bergembira. Pasalnya, kini mereka memiliki fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK)

Bantuan itu datang dari Wahana Muda Indonesia (WMI) yang didukung oleh LPPDI Thoriquna.

“Kami kaget ternyata ada pengungsian yang sudah hampir satu bulan tidak ada MCK. Maka kami langsung serahkan bantuan untuk membuat fasilitas itu,” kata ketua WMI Handriansyah di Kayangan, Jumat (31/8/2018).

Usai diberikan bantuan, warga langsung berbelanja barang material dan membuat enam unit fasilitas MCK.

Kepala Dusun Lengkukun, Nashudin (52 tahun) mengungkapkan, tidak adanya fasilitas MCK di kamp mereka karena beberapa lembaga hanya datang dan menjanjikan.

“Tapi kami tunggu-tunggu tak kunjung ada realisasinya. Jadi selama ini warga kalau buang hajat ya ke kebun-kebun,” kata dia.

Dia berharap, warga dapat memanfaatkan fasilitas MCK yang sudah dibuat. “Ada 647 jiwa yang akan memanfaatkan MCK ini. Jadi mereka tak perlu lagi risau terjangkit penyakit karena buang hajat sembarangan,” kata dia.

Baca juga :   Maret 2018, “Funny Shaikh” Yusuf Estes Sambangi Indonesia

Persoalan lain yang terjadi di kamp pengungsian Dusun Lengkukun menurut Nashudin adalah ketersediaan air bersih.

“Kami hanya punya satu tandone penampung air. Sisanya pinjaman semua. PMI memang meembantu stok air tapi tidak setiap hari,” jelasnya.

Kendati ada berbagai keterbatasan di kamp pengungsiannya, Nashudin dan warga tak mau menyalahkan siapa-siapa.

“Kami tak menyalahkan pemerintah, karena mungkin lokasi kami jauh ada di atas jadi sulit dijangkau. Mungkin di bawah ada pengungsian yang lebih prioritas dibantu daripada kami,”ujarnya.

Untuk itu dia mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah membantu melalui WMI. Karena bantuan itu, menurut Nashudin, membuat warganya tak merasa sendiri.

Dudy S.Takdir