Donggala, AHAD.CO.ID,- Kafilah Dakwah Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PARMUSI H. Usamah Hisyam tiba di Penduduk terasing Suku Tajio di pedalaman Dusun Sigarongga, Kecamatan Sindue Tobata, Kabupaten Donggala Sulteng, Sabtu (14/10).
Dari Kota Palu membutuhkan waktu sekitar empat jam perjalanan darat untuk bisa menembus penduduk terasing di Donggala, Sulteng.
Untuk mencapai lokasi Suku Tajio, Usamah dan rombongan Dai Parmusi harus naik kendaraan trail sejauh 5 kilometer dari jalan desa menyeberangi aliran anak sungai di jalan setapak perbukitan yang terjal. Sementara logistik sembako diangkut menggunakan mobil Jeep.
Di lokasi, Usamah disambut Sekretaris Kecamatan (Sekcam), Kepala Adat, Kepala Dusun serta warga setempat.
Usamah dan isteri tiba di dampingi Ketua PW PARMUSI Sulteng Dr. Abdul Rahman Thaha, Ustadz Abdus Somad, dan Ustadz Arief serta belasan pengurus PARMUSI Sulteng.
“Kami datang ke sini karena ikatan akidah. Sesama muslim kita bersaudara. Kami datang membawa para dai pembina untuk mengemban dakwah islamiyah. Semoga bisa diterima,” ujar Usamah.
Di hadapan 30 Kepala Keluarga dengan sekitar 100 warga yang hidup di bawah garis kemiskinan ini Usamah meminta rakyat untuk bersabar, tegar seraya meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Terlebih dengan adanya da’i Parmusi yang akan memberikan bimbingan spiritual.
“Tujuan akhir hidup kita di dunia untuk mencapai ridho Allah di taman surga. Dan yang menentukan nasib kita kelak untuk mencapai taman surga adalah derajat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan cara taat beribadah serta beramal saleh. Bukan pangkat dan jabatan, bukan kaya dan miskin, bukan status sosial dan pekerjaan. Jadi dengan kedatangan Dai Parmusi, saya minta warga di sini berlomba-lomba untuk meningkatkan iman dan takwa,” pintanya.
Pada kesempatan itu Usamah dan rombongan menunaikan shalat di bangunan masjid yang belum selesai dan terbengkalai tanpa atap. Usamah dan rombongan mengambil air wudhu di aliran sungai. Ia meminta warga agar segera menyelesaikan bangunan masjid tersebut dengan biaya dari PARMUSI.
“Saya tetapkan dusun ini sebagai dusun binaan PARMUSI. Bulan Januari 2018 saya akan kembali ke sini untuk meresmikan masjid ini,” ujar Usamah yang disambut haru oleh warga.
Sekcam Argumi yang mewakili masyarakat menyampaikan rasa hormat dan harunya kepada pimpinan PARMUSI yang jauh jauh datang dari Jakarta dan Palu.
“Saya terharu bukan karena bantuannya, tetapi karena perhatiannya. Ternyata masih ada pemimpin organisasi di negeri ini macam Pak Usamah yang peduli terhadap rakyat kecil di pedalaman. Saya salut dan bangga,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca diiringi tangisan haru sejumlah ibu-ibu.
TJAHJA GUNAWAN DIREDJA