Ramallah, AHAD.CO.ID – Mayoritas rakyat Palestina pesimis mengenai peran Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam mendorong proses perdamaian di Timur Tengah yang tengah berhenti. Hal tersebut terungkap dalam jajak pendapat Palestina, Rabu, (6/9).
“79,3 persen responden menyatakan Trump tidak serius dalam menyerukan dimulainya kembali proses perdamaian Palestina dan Israel,” ungkap jajak pendapat yang dilakukan oleh Pusat Media dan Komunikasi Yerussalem.
Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan, 42,9 persen responden menganggap peran AS menurun dalam proses perdamaian tersebut. Sementara, 42,8 persen lainnya mengatakan tidak ada perubahan dibanding sebelumnya. 54 persen responden juga menyarankan agar pimpinan Palestina menerima dimulainya kembali perundingan damai jika Trump mengajak mereka berunding, dengan syarat, pembangunan pemukiman Israel harus dihentikan. Namun, 30,6 persen lainnya menolak perundingan.
Perundingan damai antara Israel dan Palestina berakhir akhir Maret 2014. Perundingan yang dimotori Amerika Serikat itu berjalan sembilan bulan tanpa ada kemajuan untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung puluhan tahun.
“Proses perdamaian tersebut telah mati dan tidak dapat dihidupkan kembali,” kata 35,6 persen responden, menyikapi proses perdamaian Palestina dan Israel. 39,6 persen lainnya mengatakan, proses perdamaian akan berjalan melalui jalan yang sulit dan tidak memiliki masa depan yang cerah. Hanya 19,7 persen yang mengatakan proses perdamaian masih dapat dilanjutkan kembali.
Jajak pendapat tersebut dilakukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza, pada 13-21 Agustus lalu. Pusat Media dan Komunikasi Palestina mengambil sampel acak dari 1.199 warga yang berusia di atas 18 tahun.
XINHUA | FARA V SYAHRINI