Beranda Berita Haris Amir Falah Ungkap Pengalaman Hidup Jadi Takfiri di Buku Terbarunya

Haris Amir Falah Ungkap Pengalaman Hidup Jadi Takfiri di Buku Terbarunya

BERBAGI
Haris Amir Falah (tengah)

Jakarta, Ahad.co.id- Mantan narapidana kasus terorisme, Ustaz Haris Amir Falah menuliskan pengalamannya hijrah dari pemahaman ekstrem dan takfiri dalam buku berjudul “Hijrah dari Radikal Kepada Moderat”.

Dia mengatakan, buku ini ditulis sebagai salah satu upaya menebus kesalahannya di masa lalu.

“Saya memang tidak pernah terlibat dalam aksi teror, tapi orang yang saya rekrut melakukan itu, nah ini yang mau saya tebus,” kata Haris dalam sebuah acara diskusi di kawasan Jakarta Timur, Kamis (20/02/2020).

Haris Amir Falah merupakan mantan napiter yang pernah menjalani hukuman penjara 4,5 tahun. Ia ditangkap ditangkap aparat keamanan dalam kasus pendanaan latihan militer (i’dad) di Jantho, Aceh pada 2010. Kasus ini juga menyeret Ustaz Abu Bakar Baasyir (ABB).

Dia mengaku, saat masih menganut paham takfiri, ayah dan bunya pun tak lepas dia kafirkan. “Semoga Allah mengampuni dosa-dosa saya, karene pada saat itu semua orang di luar kelompok kami dianggap kafir,” ungkapnya.

Dia juga mengaku, perjalanan hidupnya yang sejak tahun 80an bergelut dengan berbagai gerakan Islam membawanya pada pribadi seperti saat ini.

Baca juga :   Di Amerika Pemakaman Pun Jadi Sasaran Islamofobia

“Saat ini saya berusaha menerapkan Islam rahmatan lil’alamin, Islam wasatiyah yang memberikan kedamaian bagi seluruh orang,” kata dia.

Kendati demikian, dia menampik jika sikap moderatnya dekat kepada pemahaman liberal.

“Istilah moderat itu bagian dari amanat Islam wasatiyah. Jadi saya sering bercanda saya ini baina radikal wa liberal (berada di antara radikal dan liberal),” ujarnya setengah berkelakar.

Dia juga membantah jika buku yang ditulisnya merupakan pesanan aparat atau pihak-pihak tertentu.

“Saya gak ada kaitannya dengan BNPT, walaupun pernah diminta dua kali jadi narasumber, tapi saya gak ada kaitannya dengan mereka,” tegas Haris.

Bagi aktivis pergerakan Jihad, nama Haris Amir Falah sudah jukup dikenal. Dia pernah aktif di Majelis Mujahidin dan menjabat sebagai Ketua Lajnah Perwakilan Jakarta pada 2001-2008, kemudian ia menjadi Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Jakarta pada 2008-2010, dan Amir Jamaah Ansharut Syariah (JAS) Jakarta pada 2013-2016.

Belakangan, ia aktif berdakwah dan menjadi Pembina Lembaga Dakwah Thoriquna sejak 2017 hingga sekarang. (Dudy)