Jakarta, AHAD.CO.ID – Seiring berjalannya waktu, beragam benda diciptakan oleh para ilmuan untuk memudahkan kehidupan manusia. Tanpa disadari pula, beragam benda yang dapat ditemukan dalam keseharian ternyata diciptakan oleh ilmuan muslim. Apa saja?
Kopi
Lebih dari 1200 tahun yang lalu, para pekerja keras berjuang untuk tetap terjaga, tanpa stimulan apapun. Sampai akhirnya, Khalid, seorang pemilik kambing, menggembalakan kambingnya di sebuah lereng di Ethiopia. Ia menemukan bahwa kambing-kambingnya menjadi bersemangat setelah memakan satu jenis berry. Khalid lalu mengambil berry tersebut. Alih-alih memakannya langsung, Khalid merebus berry tersebut. Terciptalah “al-qahwa”, yang saat ini dikenal sebagai kopi.
Jam
700 tahun lalu, saat muslim membutuhkan penanda untuk mengetahui waktu salat dengan tepat, muncul Al-Jazari yang membuat jam. Pria asal Diyarbakir, Turki Tenggara ini adalah seorang insinyur yang melahirkan konsep mesin otomatis. Ia membuat banyak jam dari segala bentuk dan ukuran. Salah satu penemuannya yang paling fenomenal adalah jam gajah. Jam yang ditemukan pada abad pertengahan itu berupa jam bertenaga air dalam bentuk gajah Asia.
Kamera
Saat para ilmuwan Yunani berpendapat bahwa cahaya tak terlihat yang dipancarkan dari mata menyebabkan penglihatan, Ibn al-Haitham menolak gagasan tersebut. Ia menyatakan, penglihatan disebabkan oleh cahaya yang memantulkan benda dan memasuki mata. Berbekal gagasan itulah ia merevolusi sistem optik, dan membuat kamera, yang pada masa itu bernama “qamara’. Ia membuktikan teorinya. Dengan menggunakan ruang gelap dengan lubang jarum di satu sisi dan lembaran putih di sisi lain, cahaya masuk melalui lubang tersebut dan memproyeksikan gambar dari benda-benda di luar ruangan secara terbalik pada lembaran putih tersebut.
Peta
Masyarakat muslim gemar melakukan perjalanan, untuk berdagang atau berdakwah. Mereka mengumpulkan rute dan pengetahuan tentang tempat-tempat baru, ketika menginjakkan kaki ke suatu tempat, dan menyebarkannya dari mulut ke mulut. Hingga Muhammad al-Idrisi menggambar peta dunia di Sisilia pada tahun 1154 yang dapat memudahkan perjalanan. Peta tersebut diakui sebagai peta dunia purba yang paling maju.
Sabun
Kebersihan adalah sebagaian dari iman, begitu prinsip yang dipegang oleh seluruh umat muslim, tak terkecuali mereka yang hidup pada masa pertengahan. Mereka ingin benar-benar bersih, terutama untuk beribadah. Menyiram diri dengan air terasa tidak cukup. Mereka lalu mencampur minyak zaitun dengan zat mirip garam bernama Al-Qali. Campuran itu direbus, dan dibiarkan mengeras, sebelum digunakan di kamar mandi. Campuran itulah yang menjadi cikal bakal sabun yang kita kenal di masa sekarang.
MVSLIM.COM | FARA V SYAHRINI