Al-Quds, AHAD.CO.ID- Pasukan keamanan Israel telah menyebabkan kerusakan besar pada dokumen-dokumen bersejarah di Masjid Al-Aqsha selama dua pekan penutupan dan pembatasan bagi warga Muslim Palestina di situs tersuci ketiga dalam Islam itu.
Kepala Bagian Manuskrip di Masjid Al-Aqsha, Radwan Amro, mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin (31/7), Otoritas Pendudukan Israel telah menyebabkan kerusakan besar terhadap perpustakaan dan fasilitas di Masjid Al-Aqsha, hingga pada bagian naskah bersejarah.
Amro lebih lanjut menyatakan bahwa komite khusus terus menilai dan melakukan investigasi kerusakan, dan akan memberikan semua hasil setelah investigasi selesai, demikian laporan Palestine News Network (PNN), Selasa (1/8).
Ada kekhawatiran besar tentang pencurian dokumen penting Israel dari komplek Al-Aqsha mengenai properti dan wakaf Muslim di Kota Al-Quds karena ketidakhadiran para petugas Wakaf di Masjid Al-Aqsha.
Pejabat Dewan Wakaf adalah yang bertanggung jawab atas komplek Al-Aqsha. Mereka, di samping orang-orang Palestina, telah dilarang memasuki komplek ini selama dua pekan terakhir karena peristiwa yang terjadi pada 14 Juli, usia baku tembak menyebabkan tiga pemuda Palestina dan dua polisi Israel tewas.
Namun pejabat media Wakaf, Firas Dibs, membantah rumor tentang pencurian manuskrip dan dokumen dari masjid tersebut.
Dibs mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa komite teknis Wakaf baru saja memulai investigasi terhadap kondisi masjid tersebut dan akan memakan waktu lama sebelum dapat memberikan kesimpulan akhir.
Sebelumnya, Menteri Urusan Kota Al-Quds sekaligus Gubernur wilayah itu, Adnan Husseini mengatakan pada hari Senin (31/7) bahwa Dewan Wakaf Islam telah membentuk empat komite untuk menilai kerusakan dan memeriksa properti di Masjid Al-Aqsha.
Husseini mengatakan kepada radio Voice of Palestine bahwa komite ini terdiri dari staf dari Museum Islam, Departemen Manuskrip, Komite Rekonstruksi, Perpustakaan dan Pengadilan Syariah untuk memberikan laporan awal mengenai apa yang terjadi di dalam Masjid Al-Aqsha dan fasilitasnya. Selama pengepungan dua pekan itu
Husseini mengatakan, jika laporan akhir menunjukkan bahwa otoritas pendudukan Israel telah membuat perubahan di masjid atau pencurian barang-barang bersejarah di dalamnya, maka pekerjaan pertama akan berfokus untuk mengembalikan dokumen-dokumen tersebut dan kemudian menyeret Israel ke pengadilan internasional atas dasar pencurian, merusak dokumen-dokumen sejarah dan properti penting untuk menghukum Israel atas berbagai kejahatannya.
MIRAJ ISLAMIC NEWS AGENCY | DUDY SYA’BANI TAKDIR