Bogor, AHAD.CO.ID- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Ma’ruf Amin meminta masyarakat mewaspadai radikalisme sekuler. Hal itu disampaikan saat memberikan ceramah di acara pengukuhan pengurus baru MUI Kota Bogor, Rabu (12/7).
Paham radikalisme sekuler menurut kata Kyai Ma’ruf, ingin menghilangkan peran agama di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Jadi menurut mereka politik jangan ada agamanya, ekonomi jangan ada agamanya, sosial budaya juga jangan ada agamanya, bahaya sekali itu,” kata dia.
Menurut Kyai Ma’ruf, kalau politik tidak memakai agama maka yang lahir adalah politik transaksional. “Atau istilahnya, politik wani piro. Kalau sudah politik transksional nanti Kyai khos kalah sama Kyai chas,” kata Kyai Ma’ruf setengah bercanda.
Lebih lanjut dia menegaskan, penjelasan tersebut bukan soal partai politik tapi soal jiwa keagamaan. Kyai Ma’ruf teringat perkataan Hadratus Syekh KH Hasyim Ashari soal ini, beliau mengatakan telah melemah jiwa di dalam dunia perpolitikan, bahkan hampir mati.
“Waktu itu saja sudah seperti itu, jangan-jangan hari ini prinsip tersebut sudah mati,” imbuhnya.
Oleh karena itu, di hadapan para ulama, pimpinan ormas Islam serta pejabat negara, Kyai Ma’ruf mengingatkan bahwa kewajiban MUI adalah menjaga nilai-nilai agama dalam seluruh aspek kehidupan. Menurutnya, agama harus menjadi sumber ispirasi dan landasan berfikir dalam bermasyarakat dan bernegara.
DUDY SYA’BANI TAKDIR