Manila, AHAD.CO.ID - Pemerintah Filipina, Selasa, (21/6), memulai membangun kembali Marawi yang hancur akibat konflik antara pemerintah dan kelompok Maute yang terkait ISIS. Selain mengalokasikan dana $ 199 juta dalam progran yang dipimpin Departemen Pertahanan Nasional Filipina (DND), Pemerintah juga akan mengirimkan sejumlah peralatan teknik dan personel ke Marawi untuk mempercepat usaha tersebut.
“Kami tidak dapat memberitahu jumlah pasti peralatan teknik dan personel yang sudah ada di Marawi. Tapi, militer setidaknya akan menggunakan dua batalyon tekniknya,” kata Juru Bicara Militer Filipina, Brigjen Restituto Padilla.
Militer Filipina berharap dapat mengakhiri pertempuran dengan kelompok Maute pada Ramadan ini. Pihak militer telah berhasil merangsek ke posisi kelompok Maute dan berasil menekan mereka. Ketahanan kelompok Maute semakin berkurang, begitu juga dengan daerah yang mereka kuasai. Saat ini, 16 bangunan yang sebelumnya dikuasai kelompok Maute telah dikuasai kembali oleh pemerintah.
“Konflik memang masih berlanjut, tapi hanya di empat distrik,” tambahnya.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, meminta maaf pada penduduk Marawi karena telah memberlakukan darurat militer, Selasa, (20/6). Namun, ia juga bersumpah akan membangun Marawi lebih indah lagi. Pada Mei 2017, Duterte memberlakukan darurat militer di seluruh pulau Mindanao, menyusul serangan kelompok Maute yang membakar sejumlah bangunan, gereja, sekolah, dan rumah sakit.
ANADOLU | FARA V SYAHRINI