Jakarta, AHAD.CO.ID- Berbekal semangat Aksi 212, Majelis Ta’lim Wirausaha (MTW) yang dipimpin Ustaz Valentino Dinsi, bertekad hingga tahun 2030 mendatang, Indonesia punya 20 juta usaha level UMKM di 100 ribu masjid.
“Keberhasilan masjid dalam mencapai tujuan dan menjalankan fungsinya dalam pemberdayaan umat, banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang menjalankan organisasi masjid tersebut,” katanya saat peluncuran aplikasi Kita Pay di Jakarta, Senin (19/6).
Karena itu, kebijakan pembinaan banyak diarahkan pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepemimpinan yang perlu dimiliki kader dari masjid tersebut, sehingga akan lahir kader dengan mental pengusaha melalui pemberdayaan masjid.
Untuk mendukung kebutuhan tersebut, MTW melaksanakan program untuk menyiapkan kader-kader terbaik masjid dalam kegiatan “Latihan Kader Masjid Mandiri”. Dalam rangka itu MTW ingin membangun kepemimpinan, spiritual dan mental wirausaha untuk mewujudkan masjid yang berdaya dan bermanfaat untuk umat.
Sejak Aksi 212, spirit 212 menyebar dalam hati jutaan umat Islam Indonesia. Salah satu poin yang nyata adalah harapan dan keinginan segera hadirnya kekuatan ekonomi umat yang berkeadilan. Spirit 212 telah membangkitkan kembali energi umat Islam untuk membangun bangsanya.
Masih tingginya angka kemiskinan mencapai angka 10,86 persen dari total penduduk dan tingginya tingkat kesenjangan pendapatan, menurut data Bank Dunia (2016) menunjukkan, bahwa 1 persen kelompok tertentu (bukan muslim) menguasai 50,3 persen kekayaan Indonesia.
“Semangat 212 dalam memajukan perekonomian bangsa harus disalurkan secara tepat agar manfaatnya bisa optimal dan bermanfaat untuk umat Islam,” ungkap Ustaz Valentino Dinsi.
Lebih lanjut, dia menegaskan Turki menjadi role model MTW dalam mengembangkan ekonomi umat. Dalam 10 tahun di bawah Erdogan, Turki menjelma menjadi negara industri yang maju, bebas hutang dan pusat keuangan nomor empat di dunia. Erdogan menjadi contoh kepemimpinan bagi negara-negara muslim di dunia.
Yang telah dilakukan Erdogan dari sisi politik, ekonomi, sosial dan budaya, namun yang paling fenomenal adalah Gerakan shalat Subuh berjamaah di masjid, Gerakan Zakat, Infaq dan Shadaqah, serta Gerakan Ekonomi Umat.
“Apa yang dilakukan Erdogan hanyalah mencontoh apa yang telah dilakukan Rasulullah Saw. MTW merasa terpanggil untuk membangun kembali ekonomi umat dengan menjadikan masjid sebagai basis utama pembinaan umat, sebagaimana di masa Rasulullah Saw,” ungkapnya.
MTW yang telah menghasilkan puluhan ribu pengusaha dari masjid, ditambah sistem dan teknologi, Insyaallah Gerakan Ekonomi Berjama’ah, membangun ekonomi umat berbasis masjid akan tersebar luar ke seluruh Indonesia.
“Hari ini Indonesia ramai gerakan salat Subuh berjamaah, lalu tumbuh lembaga Ziswaf (zakat, infaw, dan shadaqah). Kini tinggal Gerakan Ekonomi Umat saja yang akan kita mulai. Apa yang MTW lakukan melalui Gerakan Membangun Ekonomi Umat Berbasis Masjid adalah salah satu upaya membangkitkan ekonomi umat,” pungkasnya.
DAMAR AH | DUDY SYA’BANI TAKDIR