Bogor, AHAD.CO.ID- Laju Humanity Food Truck makin hari, makin melebar. Dapur berjalan terbesar se Indonesia itu tak hanya melaju dari gang ke gang kecil di tengah dan pinggiran Ibukota Jakarta saja. Kemacetan ditembus sejak pagi, bahan-bahan makanan untuk seribu porsi sehari sudah disiapkan sejak subuh. Mobil truk bongsor yang mengangkut seperangkat alat-alat masak canggih itu tak pernah berhenti, berkeliling ke lokasi-lokasi yang berbeda.
Karena dapur Humanity Food Truck memang dirancang untuk tak berhenti mengepul, sebab membagi kebaikan berbuka puasa itu harus tetap berlanjut, makin meluas, menyapa makin banyak masyarakat.
Sepanjang 30 hari Ramadhan, Humanity Food Truck berpindah setiap hari dari satu titik ke titik lainnya. Dari Ibukota yang penuh kemacetan, Humanity Food Truck mengarah lebih ke selatan, kali ini tujuan distribusi adalah daerah penyangga komuter paling sibuk dan padat persis di selatan Jakarta: Kota Hujan.
Senin (12/6) di sore yang selalu mendung, Humanity Food Truck melaju dari garasinya di kawasan Sawangan Depok, menuju ke selatan. Kota Bogor jadi tujuan si truk besar nan canggih itu. Humanity Food Truck dapat kesempatan mengisi kebaikan berbuka puasa di Ciawi. Singgah di SD-SMA Amaliyah yang berada satu area dengan Universitas Djuanda, acap kali dikenal dengan UNIDA.
Singgah di Kota Hujan, Humanity Food Truck tiba. Mengambil sudut parkir persis di halaman parkir Masjid Juanda, Ciawi, Kabupaten Bogor, disambut suka cita oleh kawan-kawan relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) wilayah Bogor. Hari itu, mulai dari proses pengolahan bahan makanan, sampai proses distribusi digawangi oleh belasan punggawa MRI Bogor.
Penasaran ingin melihat bagaimana proses memasak di dalam Humanity Food Truck, sontak truk bongsor canggih itu dikerumuni oleh masyarakat sekitar. Warga Ciawi, Sukabumi yang sudah memegang kupon untuk satu paket makanan berbuka puasa bahkan sudah datang sejak siang hari. Mereka penuh tanda tanya bagaimana seluruh proses mengolah 1000 porsi makanan bisa usai dari dalam sebuah Humanity Food Truck?
Apalagi setelah si dapur besar berjalan itu beberapa kali muncul di stasiun televisi nasional, juga diliput di beberapa televisi daerah Jakarta dan sekitarnya, makin menambah penasaran warga Ciawi. Dari antusiasme yang terasa, seratusan warga Ciawi yang datang lebih awal itu datang untuk menyimak dari dekat bagaimana dapur Humanity Food Truck bekerja. Makanan pun disiapkan, lalu dibungkus rapi oleh punggawa relawan dari MRI Bogor.
Menjelang pukul 16.30 WIB, pembagian paket berbuka puasa pun dimulai. Paket berbuka puasa pertama dibagikan langsung oleh Aiptu Agus Syafei selaku Kanit Intel Polsek Ciawi. Kesan baik diutarakan oleh Aiptu Syafei, beliau mengatakan siap berkomitmen mengawal kegiatan Humanity Food Truck di Ciawi.
“Saya dan pasukan insyaAllah siap mengawal kegiatan ini di seluruh Ciawi. Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini, karena paket berbuka puasa sangat membantu khususnya bagi kalangan masyarakat yang tak pernah tahu harus membeli makanan berbuka pakai apa lagi. Semoga kegiatan ini juga bisa berlangsung di luar Ramadhan, menggerakkan kemanusiaan, saling tolong menolong,” kata Aiptu Agus Syafei.
Koordinator MRI Bogor Ahmad Rizaly mengatakan, distribusi seluruh paket berbuka puasa disebar di 10 RT di Desa Ciawi dan Kecamatan Ciawi sekitarnya. “Beberapa panti asuhan dan yatim piatu juga mendapat kebahagiaan berbuka puasa yang sama. Begitu juga dengan mahasiswa dan mahasiswi Kampus UNIDA, cleaning service kampus, Jamaah Masjid Amaliyah. Distribusi ini juga dibantu oleh relawan dari empat lembaga kampus yakni BEM, LDK, KAMMI dan relawan yang bergerak dari daerah Sukabumi dan sekitarnya,” kata Ahmad Rizaly atau yang kerap disapa Angga.
Distribusi paket berbuka puasa berlangsung meriah. Antusiasme warga berpacu dengan antusiasme puluhan relawan MRI dari Bogor bahkan Sukabumi dan sekitarnya. Ibu dan anak, mahasiswa dan mahasiswi, juga bapak-bapak tertib mengantre dan menunggu gilirannya. Dalam sekejap paket terdistribusi dengan baik tanpa ada halangan tertentu.
Keceriaan tergambar di wajah mereka, dengan riang gembira mereka pulang dengan membawa paket berbuka puasa tersebut untuk keluarga di rumah.
“Truknya keren, MasyaAllah. Acara ini sangat membantu kami sekeluarga untuk berbuka puasa. Kita bahagia sekali sore ini,” ujar Dea, Ibu paruh baya dari Kampung Tipar RT 04 RW 01 Kecamatan Ciawi.
Sumber: act.id
Editor: Daniel Amrullah