Jakarta, AHAD.CO.ID- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan sikap perdebatan dan mengklaim paling Pancasilais justru dapat merusak bangunan kesepakatan yang sudah ditata selama ini.
“Menurut saya justru itu menunjukkan bahwa kita semua tidak Pancasilais,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima AHAD.CO.ID, Kamis (31/5).
Lebih lanjut menurutnya, Pancasila merupakan kesepakatan bersama sebagai bangsa dan negara, yang berdiri atas dasar kesadaran kolektif bahwa bangsa Indonesia itu beragam.
“Kesadaran kolektif atas keberagaman Indonesia itulah yang membuat tidak boleh ada kelompok yang merasa ‘paling’, ‘superior’, atau ‘kelompok nomor satu’,” tambahnya.
Menurut Dahnil berbahaya dan tidak baik bila pergantian kekuasaan kemudian membuat tafsir tunggal terhadap Pancasila. Karena bisa menyakiti golongan politik lainnya, dan sejatinya sedang mengkhianati keberagaman golongan dalam Indonesia.
“Dan tentu itu adalah tindakan dan sikap yang bertentangan dengan Pancasila itu sendiri,” imbuhnya.
Dia juga menjelaskan saat ini momentum pembuktian untuk mengisi Pancasila, berkarya setelah memiliki Indonesia yang merdeka. Bukan saatnya lagi mempertentangkan ideologi Negara, apalagi berusaha merusak ideologi yang sudah dibangun bersama.
“Sekarang momentum semua anak negeri untuk berkarya menuju Indonesia yang maju, makmur, adil dan bermartabat. Indonesia dimana kegembiraan selalu dihadirkan dalam keberagamannya, bukan justru ditebar kecemasan-kecemasan yang menurunkan semangat produktivitas seluruh anak negeri,” katanya.
Reporter: Fadli Alief
Editor: Daniel Amrullah