Jakarta, Ahad.co.id – Krisis kemanusiaan di Palestina tak kunjung membaik hingga saat ini. Sebab blokade terhadap Gaza yang dilakukan Israel membuat kebutuhan masyarakat menjadi sangat terbatas, apalagi tak lama lagi musim dingin akan menjelang.
Umat Islam di Palestina dan juga di belahan Bumi Syam lainnya seperti Suriah dan Lebanon menghadapi ancaman yang sangat ekstrem setiap musim dingin tiba. Suhu mulai dari 0 derajat hingga -7 derajat celcius akan menjadi teman keseharian mereka. Nyawa jutaan umat Islam terancam karena mereka kekurangan bahan makanan dan penghangat tubuh untuk melewati musim dingin.
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar mengatakan, musim dingin yang akan dilewati masyarakat yang tinggal di Palestina menjadi kesempatan bagi umat Islam di Indonesia untuk menyisihkan sebagian hartanya agar kebutuhan bahan makanan dan penghangat tubuh mereka terpenuhi.
Menurutnya ada beberapa alasan mengapa umat Islam di Indonesia mesti memikirkan nasib saudaranya yang ada di Palestina. Pertama, di sana terdapat Masjidilaqsa yang merupakan wakaf untuk umat Islam sedunia yang keberadaannya mesti selalu dijaga.
“Kedua, Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Dengan membantu mereka maka artinya kita sedang membalas budi,” kata Ibnu dalam konferensi pers ‘Para Pahlawan di Balik Para Pahlawan’ di Jakarta, Jumat (21/11).
ACT juga melakuan kolaborasi dengan perusahaan garment kenamaan Rabbani untuk membantu memenuhi kebutuhan makanan dan penghangat tubuh serta sarana umum lainnya bagi warga Palestina. Menurut Vice of Director Marketing Rabbani Ridwanul Karim, pihaknya tidak hanya akan terlibat namun akan berkontribusi langsung terhadap perjuangan Palestina.
Dia menjelaskan, setiap umat Muslim berkewajiban untuk terlibat langsung dalam perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina. Terutama di saat mereka sedang menghadapi ancaman musim dingin tahun 2020 yang ditenggarai akan menjadi ujian cuaca ekstrem terberat mereka.
“Ditambah lagi dengan situasi pergolakan di sana dan juga blokade oleh Israel, maka Rabbani berkomitmen akan berkontribusi untuk sedikit meringankan beban mereka,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Iwang ini melanjutkan, Rabbani akan berusaha keras meningkatkan penjualannya terutama produk yang bertemakan Palestina meskipun saat ini Indonesia dan sebagian besar belahan dunia lainnya sedang menghadapi pandemi Covid-19.
“Nantinya sebesar 10% dari hasil penjualan akan disumbangkan untuk membantu perjuangan warga Palestina. Penjualan, ya. Bukan keuntungan,” ujar Iwang.
Untuk diketahui program kolaborasi antara ACT dan Rabbani yang berjalan di Gaza, Palestina, antara lain bantuan pangan melalui Food Truck yang memberikan 1040 paket makanan, bantuan 65 kursi roda untuk warga yang terkena serangan Zionis Israel dan pembangunan tiga sumur wakaf di Gaza yang dapat membantu 5.234 warga.