Jakarta, Ahad.co.id- Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) mendapat kepercayaan dari dua perbankan syariah besar. Setelah sebelumnya mendapat kepercayaan dari BRI Syariah kini IPHI kembali memperoleh kepercayaan dari Bank Syariah Bukopin untuk pengadaan modal kerja pengembangan usaha di bidang pangan merek Haji produk IPHI.
Dua pekan lalu, BRI Syariah menyambut baik ajakan Ketua Umum IPHI Ismed Hasan Putro untuk menggarap potensi bisnis IPHI yang beranggotakan para haji dan calon haji dari seluruh penjuru Indonesia ini.
Di antaranya, IPHI memiliki ratusan klinik kesehatan di sejumlah kota di Indonesia. Dan nantinya, ungkap Ismed Hasan Putro, IPHI juga akan membangun sejumlah klinik yang fokus pada pelayanan imunisasi meningitis bagi para calon jamaah haji atau umrah. Klinik meningitis ini nantinya akan kita bangun di sejumlah kota besar di Tanah Air.
Bahkan, lanjut Ismed Hasan Putro, IPHI menawarkan pengelolaan keuangan klinik ini nantinya berada di tangan BRI Syariah. Selain klinik kesehatan, IPHI dengan para anggotanya juga menggarap bisnis lainnya antara lain bisnis pangan dan travel. Setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp 1,2 triliun untuk menggarap semua sektor bisnis tersebut.
“IPHI siap berkolaborasi dengan BRI Syariah untuk mengembangkan bisnis pangan, kesehatan, dan travel dengan nilai Rp 1,2 triliun,” jelas Ismed Hasan Putro.
Kepala Divisi Funding and Digital Division BRI Syariah Wijayanto mengakui IPHI merupakan mitra potensial untuk bisnis masa depan BRI Syariah. ”Tentu kami menyambut baik ide dan gagasan yang dikemukakan pak Ketua Umum (Ismed Hasan Putro) tadi. Nantinya, kami akan membuat tim kecil untuk menindaklanjuti ide yang sangat bagus ini,” ujar Wijayanto.
Wijayanto menilai potensi bisnis IPHI sangat menggiurkan untuk dijalani, terutama untuk produk pangan karena komunitas IPHI jumlah anggotanya sangat besar, yaitu mencapai 10 juta orang alumni dan 4,8 juta calon jemaah haji. ”Tentunya ini peluang yang luar biasa besar yang tidak boleh kami lewatkan,” tegas Wijayanto.
Pada Senin (24/2/2020), BRI Syariah juga telah memberi kepercayaan penuh pada Program Kemandirian Pangan yang digagas oleh Ismed Hasan Putro. Tim dari BRI Syariah sudah bertemu dengan Ismed Hasan Putro dan pengurus pusat IPHI di Gedung IPHI, Matraman, Jakarta.
Dari pertemuan itu, sudah disepakati dua hal. Yang pertama adalah kerja sama tentang layanan pembayaran iuran anggota IPHI dan penyaluran KUR Mikro iB senilai Rp 5 miliar. Kredit senilai Rp 5 miliar itu nantinya diprioritaskan untuk anggota IPHI yang ingin mensukseskan program IPHI berupa kemandirian sektor pangan. Mereka nanti akan mendapatkan pinjaman sekitar Rp 50 juta sampai Rp 200 juta.
Ismed Hasan Putro menjelaskan uang sebanyak ini nantinya akan digunakan untuk bisnis beras, air mineral dan kurma yang semua barang-barang tersebut bisa diperoleh di IPHI. Intinya, program pangan IPHI ini adalah dari IPHI, oleh IPHI dan untuk umat.
Dia berharap di tahap berikutnya bakal semakin banyak anggota IPHI yang bisa menikmati fasilitas KUR iB ini. Bagi siapa saja yang membutuhkan, tentu IPHI akan mendukung penuh. Ismed Hasan Putro juga mengharapkan dana tersebut akan terus berkembang sehingga di tahun berikutnya, anggota akan mendapat tambahan kredit tidak hanya puluhan juta, namun hingga ratusan juta bahkan miliaran.
Adapun pada Selasa, (25/2/2020), IPHI kembali meraih kepercayaan dari perbankan syariah lain yaitu Bank Syariah Bukopin berupa modal kerja pengembangan usaha di bidang pangan merek Haji produk IPHI senilai Rp 2 miliar.
Penandatanganan penyediaan modal tersebut dilakukan oleh General Manager Bank Syariah Bukopin Agus Gunarto bersama Ketua Umum IPHI H Ismed Hasan Putro di Gedung Bank Bukopin Syariah di Jalan Salemba, Jakarta.
Ismed Hasan Putro menekankan bahwa IPHI ingin membangun kekuatan ekonomi umat yang bertumpu pada pangan yaitu beras, air mineral, gula, garam, teh, kopi, terigu dan minyak goreng. “Itu semua adalah kebutuhan yang riil yang dibutuhkan sehari-hari oleh semua alumni haji dan juga calon haji,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa melalui Bank Syariah Bukopin tersebut IPHI mendapatkan support untuk trading-nya terkait pengadaan beras dan air mineral yang akan di-support melalui sentra-sentra yang menjadi titik tumpu dari para alumni haji dan juga calon jemaah haji. “Dana Rp 2 miliar tersebut untuk mem-backup kebutuhan support trading dari produk yang dihasilkan oleh IPHI berupa beras dan air mineral dulu. Nantinya akan kami tingkatkan,” kata Ismed Hasan Putro.
“Jadi yang sekarang ini dana sebesar itu untuk modal awal yang nanti akan ditingkatkan lagi per enam bulan. Nanti kami evaluasi. Kita akan top up. Mungkin bisa menjadi Rp 10 miliar sesuai dengan kebutuhan serapan pasar,” terang Ismed Hasan Putro.
Ismed Hasan Putro menyebutkan ada dua pola yang digunakan oleh IPHI yaitu yang pertama menggunakan perbankan lain untuk pembiayaan produksi dan yang kedua dengan Bank Syariah Bukopin ini untuk trading-nya. “Jadi modal untuk produksi berbeda dengan perdagangan,” jelas Ismed Hasan Putro.
Dia menambahkan, saat ini IPHI juga sedang memproses akuisisi sejumlah pabrik air mineral dan beras agar tidak bergantung melalui pihak ketiga untuk pengadaan komoditas tersebut sehingga IPHI bisa memproduksi dari pabriknya sendiri. (*)