Ahad.co.id- Amarah sebetulnya adalah salah satu sifat yang manusiawi. Hampir tidak ada manusia yang tidak memiliki amarah. Hanya saja, agama memerintahkan kita untuk mengendalikan amarah agar tidak merugikan.
Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda:
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ.
“Janganlah marah dan bagimu surga.” (HR. Al-Thabrani). Saat menjelaskan hadits ini, Al-Khaththabi mengatakan: jauhilah hal-hal yang membuatmu marah atau dapat memicu kemarahanmu.
Dalam tinjuauan medispun, marah yang berlebihan berdampak serius pada kesehatan seseorang.
Ketika marah, tubuh seseorang memproduksi hormon-hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Celakanya, hormon tersebut jika terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah dan berakibat masalah kesehatan yang serius.
Karena menahan marah memang bukan pekerjaan mudah, maka Nabi menyebut orang yang dapat mengendalikan kemarahan dan emosinya, sebagai orang terkuat.
Nabi juga melarang umatnya untuk marah, namun jika marah, Nabi telah banyak mencontohkan bagaimana seharusnya mengendalikan rasa amarah.
Berikut beberapa cara untuk meredam kemarahan, sesuai petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam:
1. Membaca ta’awwudz
Rasulullah bersabda: “Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’udzu billah minasy syaithaanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Bukhari Muslim).
2. Berwudhu
Rasulullah bersabda: “Kemarahan itu dari setan, sedangkan setan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah.” (HR. Abu Dawud).
3. Mengubah posisi
Dalam sebuah hadits dikatakan: “Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.” (HR. Abu Dawud).
4. Diam
Dalam sebuah hadits dikatakan: “Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah.” (HR. Ahmad).
5. Bersujud
Sebagian ulama mengartikan ini dengan melaksanakan shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadits dikatakan: “Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi).
Hasbi Syauqi