Beranda Berita KPK Ingatkan Penyerangan Kepada Novel Jadi Perhatian PBB

KPK Ingatkan Penyerangan Kepada Novel Jadi Perhatian PBB

BERBAGI

Jakarta, Ahad.co.id- KPK merespons langkah Amnesty International membawa kabar penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke depan Kongres Amerika Serikat dan sejumlah badan di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

“Kita tahu berarti kasus Novel sudah menjadi perhatian dunia internasional,” kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah kepada awak media, Senin (29/7/2019).

Lebih lanjut Febri mengungkapkan, Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) sebelumnya telah menyatakan teror air keras terhadap Novel maupun pegawai dan pejabat KPK merupakan teror terhadap pembela HAM.

Merujuk Konvensi PBB, pejuang antikorupsi termasuk pembela HAM atau Human Rights Defender. Untuk itu, KPK berharap perhatian yang sama terkait teror terhadap Novel ini juga dilakukan pemerintah Indonesia dan aparat penegak hukum di Tanah Air.

“Jadi, harapannya memang ada keselarasan proses dalam hukum di Indonesia agar pengungkapan-pengungkapan terhadap kasus-kasus serangan terhadap Human Rights Defender ini atau pembela HAM dalam konteks ini bukan hanya Novel. Tapi, juga serangan terhadap pimpinan KPK, serangan terhadap pegawai KPK atau serangan terhadap pembela HAM lainnya,” tutur Febri.

Baca juga :   Milad Ke-18, Parmusi Tegaskan Komitmen Keislaman dalam Keindonesiaan

Dengan perhatian tersebut, lembaga antirasuah tersebut berharap kepolisian mampu mengusut tuntas kasus teror terhadap Novel dalam waktu yang diberikan yaitu tiga bulan seperti yang diperintahkan Presiden Joko Widodo.

Tak hanya pelaku lapangan, kepolisian pun diharapkan menangkap aktor intelektual teror terhadap Novel yang terjadi 11 April 2017. Sebab, sudah dua tahun lebih dan membentuk tim pakar dilakukan Polri. Namun, hingga hari ini belum juga berhasil membongkar kasus ini apalagi menangkap para pelakunya.

“Kita semua berharap kasus ini bisa terungkap untuk juga menunjukkan keseriusan semua di sini untuk bisa membela para pembela HAM ini yang bekerja dalam pemberantasan korupsi,” ujar Febri.

Hasbi Syauqi