Jakarta, ahad.co.id- Ikatan Persaudaraaan Haji Indonesia (IPHI) bertekad untuk membangun kekuataan umat Islam.
Upaya membangun IPHI agar bisa menjadi kekuatan alternatif ekonomi umat menjadi mutlak dan memdesak.
“Hal itu agar eksistensi dan peran IPHI dalam kehidupan keumatan maupun kebangsaan ke depan semakin signifikan dan tetap relevan,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat IPHI Haji Ismed Hasan Putro pada acara syukuran dan santunan anak yatim di kantor pusat IPHI, Matraman, Jakarta, pekan lalu.
Acara ini digelar dalam rangka milad IPHI ke- 29. Dalam acara santunan diantaranya hadir
Sekjen PP IPHI, H. Sam Nasir, sesepuh dan mantan Ketua Umum IPHI, H Mubarak, serta jajaran pengurus pusat dan daerah.
Acara itu diawali dengan penyerahan bantuan, berdo’a dan shalat Magrib bersama 150 anak yatim piatu.Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dan penyerahan tumpeng oleh Ketua Umum PP IPHI kepada Badan Pelaksana IPHI yang diwakili Ketua Majelis Taklim Perempuan (MTP) PP IPHI, Hj Nurhasanah.
Ismed menegaskan, sebagai bagian dari potensi bangsa yang strategis, IPHI dengan 10 juta lebih jamaahnya harus bisa secara faktual bersinergi dan berkontribusi dalam memperkuat ekonomi dan bisnis umat.
Menurut Ismed, saat ini tampak wajah kesenjangan dan ketidakadilan ekonomi bisnis bangsa yang faktualnya hanya dikuasai oleh sekelompok kecil konglomerasi.
Oleh karen itu, lanjut Ismed, kesadaran untuk membangkitkan dan membangun jaringan dan sinergi potensi ekonomi umat melalui bisnis sembako — beras, gula, terigu, garam, air mineral, teh, kopi dan coklat serta kebutuhan rumah tangga lainnya — menjadi mendesak diaktualisasikan melalui jaringan “Waroeng Haji”.
“Insya Allah pada Juni 2019 akan diluncurkan 50 Waroeng Haji di beberapa kota dan kabupaten oleh Pengurus Wilayah (PW) maupun Pengurus Daerah (PD) IPHI di seluruh Indonesia,” papar Ismed Hasan Putro.
Peringatan harlah ke-29 IPHI mengambil tema “Memperkokoh Ukhuwah dan Membangkitkan Ekonomi Keumatan untuk Kejayaan NKRI”.
“Target yang hendak dicapai adalah bagaimana agar sebagai ormas Islam, IPHI bisa mandiri berbasis pada potensi bisnis ekonomi yang dimiliki,” kata Ismed dalam rilis yang diterima Ahad pekan lalu.
Tjahja Gunawan