Donggala, Ahad.co.id – ‘’Wah, terlalu beresiko, nggak bisa naik sekarang,’’ ujar Ustadz Roy Nugroho di penghujung Desa Ombo, Kec Sirenja, Kab Donggala, Sulteng, Jumat (7/12).
Siang jelang sore itu, Tim Relawan Laznas Dewan Dakwah bermaksud mendistribusikan bantuan paket sembako bagi warga Desa Puramalino, yang terletak di atas Ombo.
Bantuan kemanusiaan ini berasal dari donatur Yayasan Dakta Peduli dan Laznas Dewan Dakwah. Untuk mencapai Desa Pura dibutuhkan perjalanan dua jam menumpang ojek motor. Ongkosnya Rp 2000/kg penumpang maupun barang.
Jelang Jumatan, Tim yang bertolak pagi hari dari Kota Palu tiba di Desa Sipi, Sirenja.
Usai Jumatan dan makan siang di Kampung Maling Pura, kafilah menuju Desa Ombo. Banyak tenda pengungsi di kawasan tepi hutan ini. Bantuan yang masuk belum mencukupi, apalagi dari pemerintah masih sebatas ‘’angin surga’’.
Tim yang dipimpin Ustadz Roy memutuskan untuk membagikan sebagian paket sembako di Ombo. Selain beras, juga ada susu, minyak, gula, dan mie.
Nah, tatkala hendak naik ke Pura di kaki Gunung Panambaila pada ketinggian hingga 840 dpl, hari sudah telanjur kesiangan. Medan yang harus ditempuh juga cukup licin akibat hujan sebelumnya. Jalan tanah sepanjang 26 km yang sempit dan becek itu diapit hutan dan jurang di kanan-kirinya.
‘’Ngeri ah,’’ ujar Mela Fadla, satu-satunya relawati dalam Tim. Bayangkan, ia harus duduk di atas karung beras yang dibonceng motor, melintasi jalur off road selama dua jam. Alamak.
Alhamdulillah, bantuan akhirnya sampai juga ke lebih seratus keluarga penduduk Puramalino pada lusa harinya, Ahad (9/12). Perjalanan melelahkan dan berbahaya, terbayar oleh senyum bahagia umat muslim yang terpencil di atas bukit tersebut.
Selain untuk warga Desa Pura dan Ombo, sebelumnya Tim telah membagikan paket sembako kepada warga muslim Dusun Maliko, Desa Ape Maliko, Kec Sindue.
Paket sembako sebanyak lebih seratus bungkus itu menghibur jamaah Masjid Al Fatah yang baru diresmikan setelah direhab.
Bilal