Jakarta, Ahad.co.id – Elemen ulama 212 membentuk organisasi pemenangan untuk memenangkan Paslon Prabowo-Sandi dalam pilpres 2019. Tim pemenangan bernama Komando Ulama untuk pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi) ini implementasi dari amanah Ijtima Ulama ke-2 beberapa waktu lalu.
“Dalam acara Ijtimak Ulama ke-2 bulan lalu di Jakarta yang diikuti lalu oleh sekitar 1500 ulama, tokoh umat, dan aktivis Islam yang datang dari seluruh penjuru tanah air telah ditetapkan bahwa Ijtimak Ulama dengan spirit 212 mendukung sepenuhnya Paslon Prabowo-Sandi dan bertekad untuk memenangkannya dalam Pilpres 17 April 2019,” kata Sekretaris Jenderal Koppasandi Ustadz Muhammad Al-Khaththath dalam konferensi Pers di Aula DDII, Jakarta Pusat, Kamis (1/10/2018).
Al Khaththath menegaskan, Koppasandi melibatkan seluruh ulama dan tokoh umat yang hadir dalam Ijtimak Ulama 1 dan 2 serta para aktivis Aksi Bela Islam 212 dan aksi-aksi bela Islam lainnya, termasuk seluruh komponen umat Islam yang lain yang setuju dengan spirit 212. Selain itu, untuk memenangkan Prabowo -Sandi perlu dilibatkan dan dioptimalkan peranan para Caleg Muslim dari partai-partai pendukung Prabowo-Sandi yang pada saat yang sama mereka juga harus memenangi pileg 2019.
“Para Caleg Muslim ini diorganisasikan secara tersendiri dan menjadi salah satu komponen pendukung organisasi pemenangan Prabowo-Sandi,” jelasnya.
Menurut Al Khaththath, organisasi pemenangan ini disusun dengan sistem komando Ulama. Struktur Organisasi Koppasandi ada di tingkat pusat yang berkedudukan di Jakarta, tingkat propinsi, tingkat kota dan kabupaten di ibukota kabupaten dan kota, tingkat kecamatan, tingkat kelurahan dan desa.
Koppasandi strukturnya dibentuk hingga di tingkat RT / RW dengan koordinator RT dan Koordinator RW. Sedangkan para relawan ditempatkan di setiap lingkungan TPS dengan personil minimal 3 orang relawan setiap TPS.
Organisasi Independen
Al Khaththath juga menegaskan bahwa Koppasandi adalah organisasi independen yang membantu tim pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
“Kami merupakan kemitraan dengan BPN (Badan Pemenangan Nasional). Kita tidak subordinat BPN, tapi kita tetap bersama dan fokus (mensosialisaskan paslon) ke kantong-kantong akar rumput, ” terangnya.
Diagendakan deklarasi Koppasandi akan dilakukan pada Ahad (4/11/2018), di Jakarta serta diikuti oleh deklarasi-deklarasi berbagai provinsi dan kabupaten / kota di seluruh wilayah NKRI. Deklarasi Koppasandi Pusat, katanya lagi, sengaja dilakukan pada tanggal 4 November 2018 untuk mengambil spirit perjuangan Aksi Bela Islam 4 November 2016 yang sangat heroik.
“Kaitannya dengan 411, iya itu memang sejarah lahirnya GNPF. 411 merupakan hari yang bersejarah,” katanya.
Menjawab pertanyaan mengapa tidak menggunakan GNPF untuk memenangkan Prabowo-Sandi, Al Khaththath mengungkapkan bahwa Koppasandi adalah gerakan ad hoc dalam rangka memenangkan Prabowo-Sandi menjadi daftar amanah menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024. GNPF ketika itu menyusun program dna workshop-workshop untuk mengerucutkan Koppasandi. Sementara GNPF-Ulama adalah gerakan strategis jangka panjang untuk terus mengawal fatwa ulama di Indonesia.
“Koppasandi dikeluarkan oleh GNPF. Jadi, kami berkumpul pertama kali di GNPF untuk menampilkan Koppasandi. Setelah Pilpres, tidak ada lagi Koppasandi, tapi kalau GNPF Ulama jalan terus, selama ulama tetap ada dan berfatwa,” tandasnya.
Menambahkan, Dewan Pakar Koppasandi Heppy Trenggono mengatakan bahwa Koppasandi, GNPF-Ulama, 411 tidak bisa dipisahkan. GNPF-Ulama dan 411 sebagai simbol penting mengingatkan jalannya perjuangan.
“411 dan GNPF itu sebagai pengingat Koppasandi bahwa perjuangan ity dalam satu tarikan nafas. Hal tersebut juga mengingatkan kita bahwa perjuangan sejak dahulu adalah membangun agama dan bangsa, itu spirit yang tidak boleh hilang,” katanya.
Bilal