Oleh Tjahja Gunawan
Pemimpin Redaksi AHAD.CO.ID
AHAD.CO.ID- Dalam dua peristiwa penganiayaan yang dilakukan “orang gila” terhadap dua pemuka agama di Jawa Barat, sontak menimbulkan beragam komentar dan statement para member dari berbagai komunitas grup dari berbagai kota di seluruh Indonesia.
Diantara mereka ada yang mendoakan, tapi tidak sedikit yang sedih, menangis, dan marah karena ulama kita banyak yang dikriminalisasi, dipersekusi serta dianiaya hingga meninggal dunia.
Innalillahi wainnailahi roji’un.
Ada apa ini ? Tahun 2018, bukan hanya tahun politik tetapi juga semakin meningkatnya kriminalisasi terhadap ulama dan umat Islam. Kegiatan dakwah dan penegakan syariah Islam, akan dihadapkan dengan tantangan dan hambatan dari kelompok pembenci Islam yang wujudnya dan modusnya bisa beraneka rupa wajah dan cara.
Terkait dengan meningkatnya eskalasi instabilitas politik dan keamanan dalam tahun politik ini, ada baiknya kita umat Islam bisa saling meningkatkan persatuan dan kesatuan.
Untuk mengantisipasi kejadian penganiayaan terhadap ulama dan tokoh Islam, maka perlu kiranya kita melakukan beberapa langkah berikut ini:
Pertama, kepada para ustaz, kyai, ajengan, dan tokoh agama untuk waspada dan siaga ketika sedang beraktifitas di malam hari.
Kedua, kepada pengurus masjid untuk lebih berhati-hati dengan kedatangan orang baru di masjid, jangan tinggalkan kyai sendirian.
Ketiga, pengurus masjid sebaiknya lebih aktif menanyakan maksud kedatangan orang asing yang mencurigakan.
Keempat, para pengurus RT/RW bisa bekerjasama menjaga keamanan para ulama.
Kelima, pengurus dan aktivis masjid tidak memberikan informasi tentang kyai kepada tamu asing mencurigakan.
Keenam, para santri dan jamaah masjid bisa memantau tempat tinggal kyai pada malam hari untuk menjaga keselamatannya.
Semoga Allah Ta’ala melindungi ulama, kyai, ustaz dan umat Islam Indonesia. Aamiin.