Beranda Berita Amnesti Internasional Desak Saudi Bebaskan Syaikh Salman Al Audah

Amnesti Internasional Desak Saudi Bebaskan Syaikh Salman Al Audah

BERBAGI
Syaikh Salman Al Audah (foto: Memo)

Riyadh, AHAD.CO.ID- Amnesti Internasional meminta pihak berwenang Saudi untuk membebaskan Syaikh Salman Al Audah (60 tahun) setelah dia dirawat di sebuah rumah sakit di Jeddah. Organisasi tersebut mengungkapkan kondisi kesehatan Al Audah semakin memburuk karena perlakuan pemerintah Saudi.

“Pihak berwenang harus memastikan bahwa dia menerima semua perawatan medis yang diperlukan, bahwa dia diizinkan untuk berkomunikasi dengan keluarganya, pengacara, dan yang terpenting, dia harus dibebaskan dari penahanan,” kata Direktur Kampanye Timur Tengah Amnesti Internasional, Samah Hadid, Jumat (19/1) waktu setempat.

Amnesti juga melaporkan, keluarga Al Audah tidak diizinkan untuk menghubunginya, karena itu Amnesti mendesak pemerintah Saudi membuka akses komunikasi Al Audah kepada keluarga dan pengacara.

Al Audah adalah seorang ulama terkenal yang ditangkap pada bulan September 2017, saat itu pemerintah Saudi menangkap puluhan ulama dan aktivis yang dianggap “bekerja untuk pihak asing melawan Kerajaan”.

Hadid juga menyatakan, penangkapan sewenang-wenang terhadap Al Audah dan perlakuan buruk kepadanya merupakan pelanggaran hukum internasional.

“Penangkapan Syaikh Salman Al Audah tampaknya merupakan bagian dari tindakan pemerintah Arab Saudi untuk mengekang kebebasan berekspresi. Semua ulama yang dipenjara karena secara damai menjalankan menjalankan hak kebebasan berekspresi, berasosiasi dan berkumpul harus segera dibebaskan tanpa syarat,” tegas Hadid.

Baca juga :   MUI: Keputusan Trump Membuka Kedok Amerika Selama Ini

Syaikh Salman Al Audah ditangkap dari rumahnya tanpa surat perintah beberapa jam setelah bereaksi terhadap krisis Teluk dengan mengatakan, “Semoga Allah menyelaraskan antara hati mereka dengan apa yang baik untuk rakyat mereka”.

Keluarga Al Audah mengatakan kepada Amnesti bahwa pihak berwenang Saudi memintanya dan sejumlah tokoh lainnya men-twit untuk mendukung Kerajaan Arab Saudi melawan Qatar setelah pecahnya krisis Teluk, namun Syaikh Salman Al Audah menolak.

MIDDLE EAST MONITOR | DUDY S.TAKDIR