Jakarta, AHAD.CO.ID- Penerbit buku Yudhistira menyampaikan permohonan maaf secara resmi dan mengaku keliru karena menyebut Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dalam buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas 6 SD seperti yang viral di media sosial.
Lewat surat yang diterima awak media, Rabu (13/12), Kepala Penerbitan Yudhistira Dedi Hidayat mengungkapkan pihaknya mengambil data dari sumber internet world population data sheet 2010.
“Kami tidak mengetahui kalau ternyata data tersebut masih menjadi perdebatan dan belum diakui secara internasional,” kata Dedi dalam surat dengan Nomor 12/Pnb-YGI/XII/2017.
Surat itu ditujukan kepada kepala sekolah dan guru pengajar. Dedi mengatakan, beberapa sumber di internet juga mencantumkan hal yang sama. Yakni, Yerusalem merupakan Ibu Kota Negara Israel.
Kendati demikian, Penerbit Yudhistira meminta maaf kepada masyarakat atas kekeliruan mereka dalam memberikan informasi yang dimuat di buku.
“Kami akan melakukan perbaikan atau revisi isi buku tersebut pada cetakan berikutnya,” tulis Dedi.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Jjuga membenarkan bahwa isi buku yang beredar viral lewat unggahan warganet di Facebook, Twitter, dan WhatsApp adalah terbitan Yudhistira. Buku itu telah melalui evaluasi Kemendikbud pada 2008.
“Ya, itu buku yang di SK-kan tahun 2008. Itu merupakan hasil penilaian dari Kemendikbud pada 2008 itu untuk menjalankan Kurikulum 2006,” kata Kepala Litbang Kemendikbud RI Totok Suprayitno.
Menurut Totok, akan ada sanksi bagi penulis dan atau penerbit yang memberikan informasi tidak benar dalam buku yang digunakan pada satuan pendidikan. Hal itu sesuai Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016.
FADLI ALIEF | DANIEL AMRULLAH