Gaza, AHAD.CO.ID- Hamas menyerukan warga Palestina untuk melakukan intifada terhadap Israel, usai pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Al Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel.
Seruan itu disampaikan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dalam koferensi pers di Kota Gaza yang disiarkan televisi hari ini. Haniyeh juga menyerukan negara-negara muslim untuk memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat.
“Kami mengajak rakyat Palestina untuk turun ke jalan-jalan pada Jumat (8/12/2017) guna melakukan intifada baru dengan pandangan untuk mempertahankan Yerusalem,” kata Haniyeh, Kamis (7/12).
“Biarlah tanggal 8 Desember menjadi hari pertama intifada terhadap penjajah,” tegas Haniyeh.
Intifada kerap dipakai untuk menggambarkan perlawanan terhadap penindas.
Dalam konflik Israel-Palestina, intifada Palestina berskala besar telah terjadi setidaknya dua kali, yakni dari tahun 1987 hingga 1993 dan tahun 2000 hingga 2005. Ribuan orang telah tewas dalam dua intifada di Tepi Barat dan Jalur Gaza tersebut.
Selain itu intifada dalam skala lebih kecil, yang dikenal sebagai “Intifada Yerusalem” juga pernah terjadi pada September 2015. Sekitar 273 orang warga Palestina dan Israel tewas dalam intifada tersebut.
ANADOLU AGENCY | DAMAR AH