Ankara, AHAD.CO.ID- Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, peperangan untuk merebut benteng milik kelompok Islamic State (ISIS) di kota Raqqa telah dimulai dua hari lalu.
Pernyataan Ahad (4/6) Yildirim bertentangan dengan komentar hari Sabtu dari aliansi Kurdi-Arab yang memerangi ISIS. Pasukan Demokrat Suriah (SDF) mengatakan bahwa operasi akan “dimulai dalam beberapa hari.”
“Operasi Raqqa yang telah lama direncanakan dimulai pada 2 Juni,” kata Yildirim tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Demikian Nahar Net memberitakan.
SDF adalah aliansi Arab-Kurdi Suriah yang didalamnya termasuk Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi yang oleh pemerintah Turki dicap sebagai “kelompok teror”, karena terkait dengan separatis Partai Buruh Kurdistan (PKK) di Turki.
Akhir pekan ini, SDF merebut sebuah kota dan bendungan di sebelah barat Raqqa.
“Kami akan mulai dalam beberapa hari,” kata Jihan Sheikh Ahmed, juru bicara operasi “Wrath of the Efrat“, Sabtu.
Operasi terhadap Raqqa telah menjadi sumber ketegangan yang mendalam antara Amerika Serikat (AS) dan Turki, karena dukungan AS kepada YPG mencakup serangan udara, bantuan pasukan khusus dan persenjataan di lapangan.
Pekan lalu, AS mengatakan bahwa pihaknya mulai mengirim senjata kepada pasukan Kurdi, yang menurut Turki “sangat berbahaya” dan mendesak Washington untuk membatalkan keputusan tersebut.
Sejauh ini, Washington memandang YPG sebagai kekuatan tempur paling efektif melawan ISIS.
Sumber: Miraj Islamic News Agency
Editor: Daniel Amrullah