Madinah, AHAD.CO.ID- Setiap negara memiliki keunikan masing-masing dalam memeriahkan Ramadan. Begitu juga Arab Saudi. Negara yang menjadi pusat berkumpulnya umat Islam sedunia ini memiliki meriam yang berfungsi sebagai penanda waktu.
Meriam itu dibawa dari ‘Aziziyah dan ditempatkan di puncak Jabal Abu Madafi’, atau yang dikenal dengan Gunung Meriam, Dentuman pertamanya sebanyak 7 kali menjadi penanda masuknya bulan Ramadan. Selanjutnya, meriam itu akan berbunyi beberapa kali sebagai penanda waktu sahur, imsak, dan berbuka puasa.
Tradisi yang pernah hilang selama 22 tahun ini berawal dari setengah abad lampau. Penduduk di sekitar Gunung Meriam pada masa itu belum berbuka puasa sampai mereka mendengar dentuman meriam. Kebiasaan ini terus berlanjut, hingga menjadi tradisi.
2015 menjadi awal mula tradisi tersebut kembali diaktifkan. Gubernur Madinah, Faisal bin Salman, telah mengumumkan akan menggunakan Meriam Ramadan lagi. Hingga, selama Ramadan, kota-kota di sekitar Gunung Meriam akan merasakan kemeriahan dentuman Meriam Ramadan yang asapnya dapat dilihat dari jarak cukup jauh.
Dentum meriam ini berakhir seiring berakhirnya Ramadan. Dentuman terakhirnya menjadi tanda masuknya bulan Syawal, yang artinya umat Islam akan merayakan hari kemenangan. Usai Ramadan, meriam dikembalikan ke ‘Aziziyah, dan akan dikeluarkan lagi menjelang Ramadan tahun mendatang.
Reporter: Fara V Syahrini
Editor: Dudy S Takdir