Beranda Headline Laporan Khusus: Siapa Pelaku Serangan Senjata Kimia di Suriah?

Laporan Khusus: Siapa Pelaku Serangan Senjata Kimia di Suriah?

BERBAGI
Korban serangan tentara Suriah dievakuasi petugas medis, Selasa (4/4)/AFP

Jakarta, AHAD.CO.ID- Setelah serangan udara di Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, yang dikuasai kelompok oposisi, sebagian korban luka-luka dibawa ke Turki untuk mendapatkan perawatan, tiga di antara mereka kemudian meninggal dunia.

Turki mengatakan hasil autopsi dari para korban serangan di Suriah utara pada Selasa (4/4) menunjukkan senjata kimia memang digunakan dalam serangan itu.

Menurut kelompok pemantau independen yang berkantor di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, 20 anak-anak dan 52 orang dewasa meninggal dunia dalam serangan yang diduga melibatkan gas kimia beracun di Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, pada Selasa (4/4).

Rekaman gambar sesudah peristiwa itu menunjukkan korban warga sipil, banyak di antara mereka adalah anak-anak, mengalami sesak nafas dan mengeluarkan busa dari mulut.

Baik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun badan aman medis MSF mengatakan sebagian korban mengalami gejala-gejala yang konsisten dengan paparan zat saraf.

Para saksi mata mengatakan klinik-klinik yang merawat korban luka kemudian dijadikan sasaran serangan udara.

Klinik yang menjadi target serangan tentara Suriah/Getty Images

Temuan Turki

Berdasarkan pemeriksaan terhadap korban yang dirawat di dalam wilayah Turki, Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan hasil autopsi mengukuhkan bahwa senjata kimia memang digunakan dalam serangan itu.

Baca juga :   Hamas Kembali Membuka Kantor Telekomunikasi setelah Serangkaian Bom Gaza

Bekir Bozdag lebih lanjut mengatakan pasukan militer Suriah di bawah pemerintahan Presiden Bashar al-Assad bertanggung jawab. Namun Bozdag tidak menyebut nama bahan zat kimia yang digunakan. Dia juga tidak memberikan bukti-bukti yang mungkin membuktikan bahwa versi kejadian yang diberikan oleh pemerintah Suriah dan sekutunya, Rusia itu salah.

Versi Suriah dan Rusia

Pemerintah Suriah dan Rusia, sebagai sekutu yang membantu militer Suriah melawan kelompok-kelompok oposisi, menegaskan gas beracun mematikan keluar ketika serangan udara mengenai gudang yang digunakan oleh kelompok oposisi untuk membuat dan sekaligus menyimpan senjata kimia.

“Di lingkungan gudang terdapat tempat-tempat yang memproduksi mesiu kimia,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konoshenkov.

Bagaimana kredibilitas teori Rusia?

Seorang ahli senjata kimia, Hamish de Bretton-Gordon, mengatakan kepada BBC bahwa versi kejadian yang disampaikan oleh Rusia tergolong cerita khayalan.

Menurutnya, pemikiran bahwa gas saraf seperti Sarin dapat menyebar setelah proses pembuatan senjata dibom “tidaklah dapat dipertahankan”, tambahnya.

Dari lapangan, Hasan Haj Ali, komandan kelompok oposisi Tentara Pembebasan Idlib mengatakan kepada kantor berita Reuters, “Semua orang melihat pesawat ketika pesawat itu mengebom dengan gas.”

Editor : Dudy S Takdir